Buntut Honor Tak Sesuai Risiko Pekerjaan, Massa Nakes Minta ke Jokowi: Angkat Kami Jadi ASN Tanpa Tes

Kamis, 22 September 2022 | 14:30 WIB
Buntut Honor Tak Sesuai Risiko Pekerjaan, Massa Nakes Minta ke Jokowi: Angkat Kami Jadi ASN Tanpa Tes
Massa yang tergabung dalam Forum Komunikasi Honorer Nakes & Non Nakes (FKHN) Indonesia melalukan aksi unjuk rasa di kawasan Patung Kuda, Monas, Jakarta Pusat, Kamis (22/9/2022). [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ratusan Tenaga Kesehatan (Nakes) berdemonstrasi di Silang Monas atau kawasan Patung Kuda Jakarta Pusat pada Kamis (22/9/2022). Mereka datang untuk menuntut pengangkatan menjadi Aparatus Sipil Negara (ASN) tanpa tes.

“Kami meminta Presiden Joko Widodo untuk mengangkat kami sebagai ASN, tanpa tes,” kata Koordinator Lapangan Nakes Kabupaten Tasikmalaya, Asep Rosihan Anwar, saat di temui di lokasi, Kamis.

Asep mengatakan selama ini mereka kerap mendapat saingan dengan tenaga kesehatan yang baru saja lulus menyelesaikan pendidikan. Angka kelulusan Nakes menurut Asep cukup tinggi namun peluang menjadi ASN begitu kecil.

Di Kabupaten Tasikmalya sendiri, kuota pembukaan untuk menjadi ASN, setiap tahunnya hanya sekitar 47.

Baca Juga: Tito Karnavian Ingatkan ASN Harus Netral dan Profesional di Pemilu 2024

“Setahun itu cuma kuotanya hanya 47. Sementara kami ada ribuan,” ungkapnya.

Massa yang tergabung dalam Forum Komunikasi Honorer Nakes & Non Nakes (FKHN) Indonesia melalukan aksi unjuk rasa di kawasan Patung Kuda, Monas, Jakarta Pusat, Kamis (22/9/2022). [Suara.com/Alfian Winanto]
Massa yang tergabung dalam Forum Komunikasi Honorer Nakes & Non Nakes (FKHN) Indonesia melalukan aksi unjuk rasa di kawasan Patung Kuda, Monas, Jakarta Pusat, Kamis (22/9/2022). [Suara.com/Alfian Winanto]

Risiko pekerjaan dan upah yang tidak sesuai menjadi landasan mereka menuntut dijadikan ASN.

Asep menuturkan, Nakes yang bertugas di Puskesmas wilayah Kabupaten Tasikmalaya di upah dibawah Rp 1 juta. Tidak ada Nakes disana yang mendapatkan upah layak.

“Di Kabupaten Tasikmalaya itu pada (upah) pada dibawah Rp 1 juta. Ada yang Rp 750ribu dan paling besar itu Rp 950 ribu,” pungkasnya.

Baca Juga: Sebut Situasi Politik Bakal Panas Jelang Pemilu 2024, Mendagri Tito Karnavian Warning ASN: Harus Profesional

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI