"Saya bilang big data yang ada itu menggambarkan seperti ini, bahwa ada keinginan rakyat itu begini (ingin agar pemilu ditunda)," lanjutnya.
Big Data Kembali Mengemuka saat Ramai Bjorka

Viralnya hacker Bjorka beberapa waktu lalu membuat sejumlah kasus lawas kembali diungkit publik. Mulai dari tewasnya aktivis HAM Munir Said Thalib hingga desakan untuk Bjorka membuka beberapa hal termasuk big data Luhut.
Salah satu yang mendesaknya adalah politikus Gerindra, Arief Poyuono. Lewat cuitannya, Poyuono mendesak Bjorka untuk membuka big data yang diklaim dikuasai Luhut.
"Coba Bjorka bisa engga ngehack big datangnya Pak Luhut Panjaitan... yang katanya masyarakat pingin Kangmas @jokowi lanjut 3 periode," kata Poyuono menantang Bjorka.
Luhut Sebelumnya Selalu Menolak Membuka Big Data

Desakan agar big data dibuka terus mengemuka sejak isunya pertama kali berembus bulan April 2022 lalu. Isu ini turut menjadi salah satu yang diprotes mahasiswa saat demonstrasi besar pada 11 April 2022.
Kendati demikian, Luhut selalu berkelit saat diminta membuka big data. "Kamu tidak berhak juga menuntut saya. Saya punya hak untuk bilang enggak," tegas Luhut ketika menemui massa demonstran.
Baca Juga: Luhut Binsar Panjaitan Sadar Diri Tak Bisa Jadi Presiden: Saya Batak dan Kristen