Dewan Kolonel Puan vs Dewan Kopral Ganjar, Panasnya Persaingan di Tubuh PDIP untuk 2024

Farah Nabilla Suara.Com
Kamis, 22 September 2022 | 10:58 WIB
Dewan Kolonel Puan vs Dewan Kopral Ganjar, Panasnya Persaingan di Tubuh PDIP untuk 2024
Kolase foto Puan Maharani dan Ganjar Pranowo. [Dok.Istimewa]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) masih berada di persimpangan untuk menentukan nama kadernya untuk maju di panggung Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024 nanti. Dua nama yang mengerucut adalah Puan Maharani dan Ganjar Pranowo.

Puan dan Ganjar sama-sama memiliki pondasi kuat untuk diajukan di Pilpres. Puan Maharani memiliki posisi lebih superior dengan menjabat sebagai Ketua DPR RI sekaligus putri Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, sementara Ganjar Pranowo masih dielukan sebagai Gubernur Jawa Tengah yang kerap membuat gebrakan dari kebijakan-kebijakannya. Lantas siapa yang akan dipilih Megawati?

Loyalis Puan

Di barisan pendukung, para loyalis Puan sudah mencuri start menyatakan dukungannya terhadap politikus 49 tahun tersebut dengan membentuk 'Dewan Kolonel'. Pembentukan kelompok loyalis ini dicetuskan oleh Johan Budi yang juga merupakan Juru Bicara Presiden Joko Widodo.

Baca Juga: Usai Dewan Kolonel dari Elit PDIP, Relawan Ganjar Bikin Dewan Kopral, Siap Saingan?

"Kami sudah prepare duluan kalau misalnya nanti mbak Puan yang ditunjuk, tim ini sudah siap," ungkapnya.

Johan menyampaikan, Dewan Kolonel terbentuk awalnya hanya beranggotakan 6 orang anggota DPR RI fraksi PDIP. Namun seiring berjalannya waktu anggota bertambah.

"Trimedya, Pak Hendrawan, Masinton, pokoknya ada enam. Mbak Agustin. Jadi awal itu cuma enam orang. Termasuk saya, kan saya yang ngusilin," tuturnya.

Lebih lanjut, Johan menegaskan, tim Dewan Kolonel ini bukan dibentuk atas perintah DPP PDIP, bukan juga atas arahan Fraksi PDIP DPR RI.

"Ini sekali lagi enggak ada hubungannya sama DPP. Inisiatif orang per orang. Bukan fraksi juga. Kalau kamu bicara fraksi berarti kan semuanya."

Baca Juga: Terbuka Peluang Hendrar Prihadi Jadi Gubernur Jakarta, Dapat Restu Fraksi PDIP DKI

Barisan Ganjar Pranowo

Tak mau kalah start, barisan pendukung Ganjar Pranowo juga ikutan membuat kelompok pendukung untuk menjunjung Ganjar maju Pilpres 2024.

Ketua GP Mania, Immanuel Ebenezer, mengatakan, Dewan Kopral dibentukanya secara serius bukan untuk sekedar main-main.

"Kalau elite bisa bentuk Dewan Kolonel, kami akan bentuk Dewan Kopral," kata pria yang akrab disapa Noel kepada wartawan, Rabu (21/9/2022).

"Serius dong, oh serius, kami enggak pernah bercanda untuk main-main begini. Kami akan membentuk Dewan Kopral," sambungnya.

"Ya pertama, pemenangan juga. Karena biar gimanapun, kolonel dan kopral, lebih banyak kopral. Nah suara buat pemilu dlm konteks demokrasi, itu ditentukan oleh kuantiti, nah kuantiti ini lebih banyak kopral dibanding kolonel kan. Perwira itu dibanding kopral kan banyakan kopral lah," tuturnya.

Lebih lanjut, Noel menyebut, anggota Dewan Kopral nantinya akan diisi oleh para relawan pendukung Ganjar. Selain itu menurutnya, juga akan diisi oleh elemen mahasiswa hingga buruh dan tani.

"Seluruh komponen pendukung, relawan mas Ganjar. Entah itu dari kiai, mahasiswa, buruh, tani, kita akan membentuk Dewan Kopral."

Ganjar Dianaktirikan?

Ganjar Pranowo belakangan santer 'dilainkan' oleh PDIP. Hal ini terkuak ketika PDIP menggelar acara di Jawa Tengah yang merupakan daerah pimpinan Ganjar tanpa mengundangnya. Padahal dalam acara partai itu, hadir pula Puan Maharani dan para Kepala Daerah yang diusung partai berlogo banteng tersebut.

Ketua Relawan Ganjar Pranowo Mania, Immanuel Ebenezer, bahkan memperingatkan PDIP agar tidak mengambil keputusan yang salah.

“Jika PDIP membuat kebijakan dan keputusan yang salah akan berdampak buruk, berdampak pada elektoral pemilu,” kata Immanuel dalam wawancara dengan Sapa Indonesia Malam Kompas TV, Selasa (20/9/2022).

Ditanya apakah pernyataan Imannuel itu ancaman bagi PDIP, kalau tidak mengusung Ganjar? dia hanya tersenyum.

"Saya tidak ingin mengancam, tetapi mengingatkan kita, bahwa kita berharap demokrasi akan lebih matang di masa depan walaupun mbak Puan menunjukkan keterkaitannya sebagai perempuan penting,” kata Emmanuel.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI