Moeldoko Sebut 90 Persen Transformasi Polri dan TNI Bergantung Pada Peran Pemimpinnya

Rabu, 21 September 2022 | 19:45 WIB
Moeldoko Sebut 90 Persen Transformasi Polri dan TNI Bergantung Pada Peran Pemimpinnya
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menjadi pembicara dalam Seminar Sekolah Staf dan Pimpinan Tinggi (Sespimti) Pendidikan Reguler (Dikreg) Ke-31 dan Sespimmen Dikreg Ke-62 Polri 2022, Rabu (21/9/2022). [KSP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menjadi pembicara dalam Seminar Sekolah Staf dan Pimpinan Tinggi (Sespimti) Pendidikan Reguler (Dikreg) Ke-31 dan Sespimmen Dikreg Ke-62 Polri 2022, Rabu (21/9/2022).

Pada pidatonya, Moeldoko mengajak peserta didik sekolah Polri-TNI untuk bekerja menguatkan integritas kepemimpinan dalam institusinya.

Hal tersebut disampaikan Moeldoko sebagai bentuk dukungan terhadap transformasi Polri-TNI menjadi institusi yang responsif, adaptif dan terus berinovasi dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.

Moeldoko mengungkapkan bahwa sekitar 70 hingga 90 persen dari proses transformasi itu bergantung pada peran pemimpin. Di hadapan sekitar 120 peserta didik Sekolah Staf dan Pimpinan Tinggi (Sespimti) Polri, 225 peserta didik Sekolah Staf dan Pimpinan Menengah (Sespimmen) serta undangan, Moeldoko menyerukan pentingnya loyalitas kepada negara dan kemampuan untuk mengasah jiwa kepemimpinan.

Baca Juga: Gegara Bjorka, Moeldoko Sebut KSP Tengah Siapkan Cloud System Mandiri

“Inti dari institusi ada pada pemimpinnya. Namun, jadi pemimpin itu bukan sekedar legalitas, tapi harus punya legitimasi atau penerimaan oleh bawahannya," kata Moeldoko.

"Saya berharap dua atau tiga siswa disini, jadi Kapolri atau Panglima TNI yang memimpin dengan integritas dan loyalitas kepada negara,” tuturnya.

Purnawirawan TNI tersebut lantas menekankan bahwa pemimpin yang baik adalah yang memberikan kesempatan pada anak buahnya. Sebabnya, pemimpin harus membesarkan organisasinya termasuk mengembangkan kapasitas anggotanya.

“Tidak ada gaya kepemimpinan yang paling efektif. Yang paling penting, pemimpin harus berorientasi kepada kebutuhan lingkungan dan kebutuhan bawahan/anggota secara relatif,” ujarnya.

Moeldoko juga menerangkan bahwa yang dimaksud dengan relatif adalah situasi di mana pemimpin mampu menganalisis apa yang terbaik bagi institusi maupun anggotanya. Salah satu caranya ialah dengan mendengarkan aspirasi anggota.

Baca Juga: Minta Tak Perlu Dibandingkan dengan Rezim SBY, Moeldoko Siap Buka Data Pembangunan di Era Jokowi

“Pemimpin harus selalu mendengar. Oleh karenanya, sebagai pemimpin di Kantor Staf Presiden, saya menginisiasi program KSP Mendengar, sarana yang mendekatkan masyarakat untuk menyampaikan aspirasinya kepada pemimpin negara," terangnya.

"Karena pemimpin hanya boleh loyal kepada negara dan bangsa, bukan pada yang aspek yang lain,” lanjutnya.

Moeldoko juga terus mendorong agar TNI Polri menjadi institusi yang mumpuni, utamanya dalam menjalankan perannya sebagai institusi yang menciptakan keamanan dan stabilitas nasional.

Selain akan meningkatkan kepercayaan publik kepada TNI-Polri, hal ini, menurut Moeldoko, secara tidak langsung akan mengundang para investor datang ke Indonesia dan mendukung pertumbuhan ekonomi dalam negeri.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI