Ketua KNKT Cari Solusi Supaya Petani Tak Bakar Rumput di Pinggir Tol Pejagan-Pemalang

Rabu, 21 September 2022 | 19:02 WIB
Ketua KNKT Cari Solusi Supaya Petani Tak Bakar Rumput di Pinggir Tol Pejagan-Pemalang
Foto udara kendaraan melintas di jalur Tol Pejagan-Pemalang, Adiwerna, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Sabtu (17/7/2021). Hari kedua penutupan seluruh pintu keluar tol di Jawa Tengah, jalur Tol Trans Jawa terpantau sepi. [ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah/pras]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto Tjahjono mengaku sedang mencari solusi agar para petani tidak lagi membakar rumput di sepanjang jalan tol Pejagan-Pemalang. Hal ini penting agar kecelakaan beruntung tidak terulang kembali.

Menurutnya, bisa saja masyarakat sekitar tol tersebut mengolah hasil sisa pertanian untuk pupuk atau pakan ternak.

"Kami juga komunikasi dangan Gubernur dan Pemda Brebes untuk memberikan solusi kepada petani di sekitar, bagaimana mereka bisa mengolah sisa hasil pertanian untuk tidak dibakar, lebih dimanfaatkan untuk pupuk untuk makanan ternak dan sebagainya, sehingga mereka tidak membakar lagi," ujarnya saat ditemui di Jakarta, Rabu (21/9/2022).

Soerjanto menuturkan, pihaknya bersama BRIN juga akan mencari solusi lewat teknologi agar masyarakat tidak membakar rumput kembali. Dirinya tidak mau hanya melarang saja, tanpa adanya solusi ke masyarakat sekitar.

Baca Juga: Pelaku Pembakar Lahan yang Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol Pejagan-Pemalang Terancam Dipenjara

"Kita benar-benar cari solusi komperhensif tidak hanya dengan larang tapi nggak ada solusinya. Dia mau menanam lagi kan nggak bisa batang jagung dan jerami harus dibuang dulu. Karena posisinya nggak jauh dari jalan paling gampang ya dibakar. Nanti dengan teknologi dari tim mudah-mudahan ada solusinya," ucap dia.

Soerjanto menambahkan, petani yang tetap nekat melakukan pembakaran juga tidak ditindak dengan pidana. Sebab, masyarakat luas masih membutuhkan hasil pertanian sebagai kebutuhan sehari-hari.

"Sekarang kalau bakar nanti pidana, aduh pendekatan seperti itu tidak bisa. Kita kan juga butuh petani kalau tidak nanti kita makan apa," tegas dia.

Sebelumnya, Kecelakaan beruntun terjadi di KM 253 ruas tol Pejagan-Pemalang. Kecelakaan itu melibatkan 13 kendaraan yang mengakibatkan satu orang tewas. Kecelakaan tersebut disebabkan oleh asap bakaran rumput yang menghalangi jarak pandang para pengemudi di tol tersebut.

Sebelumnya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memastikan petugasnya sudah sering menegur pihak-pihak yang membakar rumput di sekitar ruas tol Pejagan-Pemalang.

Baca Juga: Kementerian PUPR: Petugas Sudah Sering Beri Teguran Pembakaran Rumput di Tol Pejagan-Pemalang

Hanya saja, lokasi pembakaran rumput tidak hanya di satu titik saja. Begitu petugas menegur di salah satu titik, ternyata titik lain melakukan pembakaran rumput dan menimbulkan asap tebal di ruas jalan tol tersebut.

"Jadi ada pembakaran kemudian ada pembakarannya tidak begitu jauh dari jalan tol da arah anginnya ke arah jalan tol. Dari faktor itu kemudian apakah ada teguran. Kami sudah cek itu sudah ada teguran dari petugas sebelumnya," ujar Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR, Hedy Rahadian dalam konferensi pers, Senin (19/9/2022).

"Tapi kan petugas sifatnya patroli ga diam di situ satu titik. Begitu petugas lewat ini yg terjadi dilakukan pembakaran lagi dan dilalahnya ke arah jalan tol asapnya," tambah dia.

Hedy mengakui, para petugas tidak melakukan sosialisasi secara masif ke banyak titik lokasi pembakaran rumput tersebut. Hanya saja, pihak-pihak tertentu tetap ngeyel untuk melakukan pembakaran rumput seusai lewatnya mobil patroli.

"Jadi memang kita tidak melakukan sosialisasi secara masif. Ini kejadiannya sebenarnya individual pada titik tertentu. Tim patroli sudah melakukan teguran tapi kemudian pembakaran dilakukan begitu patroli lewat," ucap dia.

Hedy menambahkan, pembakaran rumput oleh pihak tertentu juga dilakukan hanya pada siang hari. Kemudian, asap dari pembakaran itu masuk ke ruas tol satu jam kemudian yang digerakkan oleh angin.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI