Tipu Muslihat Mami Erika Rekrut Remaja di Jakbar Dijadikan PSK: Belikan Pakaian Bagus dan Imingi Gaji Besar

Rabu, 21 September 2022 | 17:55 WIB
Tipu Muslihat Mami Erika Rekrut Remaja di Jakbar Dijadikan PSK: Belikan Pakaian Bagus dan Imingi Gaji Besar
Erika Mustika Tarigan atau Mami Erika (43), dihadirkan polisi dalam rilis kasus prostistusi anak di Polda Metro Jaya, Rabu (21/9/2022). [Suara.com/Muhammad Yasir]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Erika Mustika Tarigan alias EMT (43) menangis sesegukan saat ditampilkan oleh polisi ke awak media dalam rilis kasus di Polda Metro Jaya, Rabu (21/9/2022). Ia merupakan germo atau muncikari yang ditangkap terkait kasus penyekapan remaja berinisial NAT (15) yang dijadikan sebagai pekerja seks komersial (PSK) di salah satu apartemen kawasan Jakarta Barat (Jakbar).

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan menyebut kejahatan ini telah dilakukan mami Erika sejak 2020. Ada delapan anak asuh yang dimilikinya, termasuk NAT.

"Tersangka memiliki delapan orang anak asuh atau anak yang dia perjualbelikan," kata Zulpan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (21/9/2022).

Baca Juga: Jahat! Akal Bulus Mami Erika Rekrut ABG jadi PSK: Pura-pura Belikan Baju Padahal Dicatat Ngutang

Zulpan mengungkap modus mami Erika dalam merekrut anak-anak untuk dijadikan PSK. Salah satunya yakni dengan membelikan korban pakaian bagus hingga iming-iming gaji besar.

Pakaian bagus hingga janji gaji besar tersebut hanyalah isapan jempol belaka alias akal bulus pelaku semata. Mami Erika justru mencatat setiap pengeluaran membeli pakaian hingga tempat tinggal di apartemen sebagai utang para korban.

NAT sendiri, kata Zulpan, dicatat tersangka mami Erika memiliki utang hingga Rp 32 juta.

"Mereka (korban) akan diberikan pekerjaan yang mendatangkan uang banyak, kemudian diberi modal dan dicatat sebagai utang. Apakah untuk membeli bajunya untuk penampilan bagus, terus pulsa. Tapi ternyata mereka disekap di apartemen," ungkapnya.

Dalam melancarkan aksi kejahatannya, mami Erika dibantu tersangka RR alias Ivan (19). Ivan tidak lain pacar NAT. Dia berperan sebagai joki atau pencari konsumen.

Baca Juga: Mucikari Culik Anak-anak buat Dijadikan PSK, Mami Erika Nangis Kejer sampai Dielus-elus Polisi

"RR perannya mencari tamu pakai akun MiChat," bebernya.

Menangis Sesegukan

Saat ditampilkan ke awak media, tampak mami Erika menangis sambil berusaha menutupi wajahnya dengan kain hitam. Pantauan Suara.com, salah satu penyidik perempuan tampak berupaya menenangkan mami Erika. Dia terlihat mengelus-elus pundak wanita berusia 43 tahun tersebut.

Selain mami Erika, penyidik juga menghadirkan Ivan. Keduanya tampil mengenakan baju tahanan berwarna oranye dengan tangan terborgol.

Erika Mustika Tarigan atau EMT (43), mucikari kasus prostitusi anak setelah ditangkap Polda Metro Jaya. (Suara.com/M Yasir)
Erika Mustika Tarigan atau EMT (43), mucikari kasus prostitusi anak setelah ditangkap Polda Metro Jaya. (Suara.com/M Yasir)

Erika dan Ivan, kata Zulpan, ditangkap di kawasan Kalideres, Jakarta Barat, pada Senin (19/9/2022) malam. Kekinian, mereka ditahan di Rutan Polda Metro Jaya.

1,5 Tahun Disekap dan Dijadikan PSK

Kasus ini sebelumnya dilaporkan oleh orang tua NAT ke Polda Metro Jaya pada Juni 2022. Laporan tersebut diterima dan teregistrasi dengan Nomor: LP/B/2912/VO/2022/SPKT/POLDA METRO JAYA.

Kuasa hukum keluarga NAT, Muhammad Zakir Rasyidin menyebut korban disekap dan diperdagangkan ke pria hidung belang selama hampir 1,5 tahun oleh mami Erika. Peristiwa ini terjadi sejak awal Januari 2021.

"Awal ceritanya dia diajak oleh temannya ke suatu tempat. Tapi setelah sampai anak ini tidak bisa pulang karena diharuskan bekerja. Diimingi-imingi cantik, dikasih uang. Tapi pekerjaan yang diberikan itu dia dijual ke pria hidung belang," kata Zakir di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (15/9/2022).

Dalam melancarkan bisnis prostitusi anak ini, mami Erika menurut keterangan korban kerap berpindah-pindah apartemen di wilayah Jakarta Barat dan Jakarta Utara. Setiap hari korban dipaksa menyetor uang Rp 1 juta.

"Disuruh layani tamu disuruh hasilkan uang Rp 1 juta per hari, kalau tidak bisa disuruh bayar utang Rp 35 juta. Jadi eksploitasi itu dalam bentuk penekanan," ungkap Zakir.

NAT berhasil melarikan diri pada Juni 2022 lalu. Dia kemudian mengadu ke orang tuanya hingga melaporkan kasus ini ke Polda Metro Jaya.

Zakir menyebut mami Erika diduga pemain lama. Dia bahkan disebut kerap keluar masuk penjara.

Ilustrasi prostitusi online. [Istimewa]
Ilustrasi prostitusi online atau PSK. [Istimewa]

"Terlapor ini sudah sering ditangkap. Dia sebagai mami, dia sebagai mucikari. Kamar yang disewakan itu ada 20-an kamar hanya untuk jajakan anak-anak di bawah umur," bebernya.

Atas perbuatannya, mami Erika dan Ivan dijerat dengan Pasal 76 I Juncto Pasal 88 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dan atau Pasal 12 dan atau Pasal 13 Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2022 tentang Penghapusan Kekerasan Seksual. Mereka terancam hukuman maksimal 15 tahun penjara.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI