Fenomena ini mendapat perhatian Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno. Adi menilai tidak wajar bila Ganjar tidak diundang di acara partainya sendiri, apalagi yang berbasis di Jateng.
"Ganjar dianggap kemajon, mendahului, berlebihan, terutama bagi elit PDIP yang ingin Puan maju. Ini babak lanjut dari celeng versus banteng, Mas Ganjar tetap dianggap anak kos-kosan di partainya sendiri," jelas Adi.
Dewan Kolonel Telah Disetujui Puan Maharani
![Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani (tengah) saat datang di Kantor DPP Nasdem, Gondangdia, Jakarta Pusat, Senin (22/8/2022). [Suara.com/Alfian Winanto]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/08/22/56383-puan-maharani-pdi-perjuangan-pdip-nasdem.jpg)
Pembentukan Dewan Kolonel yang sejauh ini telah diikuti oleh 12 nama Anggota DPR F-PDIP rupanya sudah disepakati oleh Puan Maharani.
"Inisiatif ini sah-sah saja selama dibangun dengan didasari semangat gotong royong," tutur Puan dalam keterangannya, Rabu (21/9/2022).
Malah Puan menyambut baik pembentukan Dewan Kolonel yang bisa membantu menyelesaikan tugas-tugas kepartaian berkaitan dengan menghadapi Pemilu 2024.
"Instruksi dari Bu Ketum adalah semua kader, simpatisan, struktural partai harus mempersiapkan diri untuk menyongsong tahun 2024. Turun ke lapangan, turun ke bawah untuk bertemu dengan rakyat," ujar Puan.

Sementara Dewan Kolonel ini dipastikan dibentuk berdasarkan keinginan pribadi para anggotanya. "Ini enggak ada kaitannya sama DPP lho ya. Tapi kami di Fraksi ada sekelompok orang, ingin menjadi timnya mbak Puan untuk persiapan Pilpres itu," kata Johan Budi selaku pencetus Dewan Kolonel, Selasa (20/9/2022).
Meski begitu, pihaknya tetap akan mematuhi apapun keputusan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri nanti. "Kita sudah prepare duluan kalau misalnya nanti mbak Puan yang ditunjuk, tim ini sudah siap," pungkasnya.
Baca Juga: Tanggapan Puan Maharani Soal Pembentukan Tim Dewan Kolonel Upaya Pemenangan Capres 2024