Pengakuan Bripka RR: Kalau Saya Tahu Brigadir J akan Dibunuh, Saya akan Suruh Dia Pergi

Rabu, 21 September 2022 | 15:39 WIB
Pengakuan Bripka RR: Kalau Saya Tahu Brigadir J akan Dibunuh, Saya akan Suruh Dia Pergi
Tangkapan layar rekonstruksi kasus pembunuhan Brigadir J. Tampak tersangka Bripka RR alias Ricky Rizal berkomunikasi dengan Brigadir J (baju putih) yang diperankan oleh pemeran pengganti, Selasa (30/8/2022). [YouTube Polri TV]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kuasa Hukum Bripka Ricky Rizal atau RR, Zena Dinda Defega mengungkap hubungan antara kliennya dengan Brigadir J alias Nopryansah Yoshua Hutabarat.

Zena mengatakan, hubungan keduanya baik-baik saja sebagai sesama anggota polisi yang ditugaskan menjadi ajudan mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo.

"Sama Brigadir J hubungannya baik-baik saja," kata Zena saat dihubungi Suara.com, Rabu (21/9/2022).

Dari pengakuan Bripka RR kepada dirinya, terungkap jika RR tidak mengetahui adanya rencana sepulang mereka dari Mangelang ke Jakarta, nyawa Brigadir J akan dihabisi.

Baca Juga: Iptu Januar Arifin Disanksi Pembinaan Mental Terkait Kasus Brigadir J, Apa Perannya?

"Kalau misalnya saya sudah tahu pastinya, tentunya saya pas berhenti di rest area, saya kasih duit mendingan dia pergi saja," ujar Zenda mengulang perkataan Bripka RR.

Diakui RR, saat perjalanan dari Mangelang ke Jakarta, mereka berada dalam mobil yang sama. Zenda mengatakan, kliennya tidak memiliki kesempatan untuk mencegah pembunuhan itu mengingat rentang waktunya yang begitu singkat.

Saat diminta Ferdy Sambo kesediaannya menembak Brigadir J, Bripka RR masih mencerna permintaan atasannya itu.

"Dia masih bengong, percaya enggak percaya atau bapak benar nih, kasih pertanyaan itu," kata Zenda mengulang pengakuan Bripka RR.

Zenda bilang, tidak mudah berada di posisi Bripka RR saat itu. Belum lagi hubungannya dengan Ferdy Sambo yang merupakan atasan dan bawahan.

Baca Juga: Kuliti Ferdy Sambo, Kamaruddin Simanjuntak: Ada Analisis, Brigadir J Ini yang Kedua Setelah Sukses KM 50

"Jadi waktunya begitu cepat, untuk dia bisa berpikir apa yang harus dia lakukan untuk membantu Brigadir J. Balik lagi ke hierarki itu juga. Dia pangkatnya Bripka, komandannya jenderal bintang dua," kata Zenda.

Dalam kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir J yang didalangi Ferdy Sambo, Bripka RR mengaku tidak melihat atasannya menembak.

"Sampai saat ini keterangan klien kami Bripka RR masih sama bahwa klien kami tidak melihat, tidak menjadi saksi bahwa bapak FS itu menembak melakukan penembakan terhadap Brigadir J," tutur Zena dalam diskusi daring CrossCheck pada Minggu (18/9/2022) lalu.

Zena berdasarkan keterangan RR mengatakan, kejadian penembakan terjadi begitu cepat. RR mengaku hanya melihat Bharada E menembak, setelahnya RR melipir ke dapur lantaran mendengar panggilan di HT atau walkie talkie dari ajudan Ferdy Sambo lainnya, Romer.

Romer menanyakan ada apa kepada Ricky. Diduga pertanyaan itu muncul lantaran terdengar suara tembakan dari dalam rumah.

"Sehingga membuat Bripka RR melipir dulu ke dapur seperti mau nyamperin lah ke ajudan Romer itu, ajudan Romernya masuk melewati dapur. Saat ia keluar dari dapur ternyata tidak ketemu dengan ajudan Romer sehingga ia kembali ke tempat semula," tutur Zena.

Setibanya di lokasi kejadian, RR hanya melihat Ferdy Sambo yang tengah menembakan senjata ke arah dinding dan tangga

"Nah disitulah Bripka RR hanya melihat Bapak FS itu menembak-nembakan ke dinding, ke tangga. Jadi tidak menjadi saksi untuk melihat Bapak FS menembakan ke Brigadir J," kata Zena.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI