"Buat melacak Bjorka harus koordinasi dengan beberapa negara, interpol, kalau bisa owner forum Black Hat itu (forum para hacker jahat) yang ditangkap dulu," imbuh Putra.
Menurutnya, dengan menangkap pemilik forum tersebut dapat diketahui identitas siapa Bjorka sebenarnya. Lalu kenapa perlu melibatkan interpol?
Butuh Interpol
Berbicara big data yang dimiliki Bjorka, tentu ada tempat penyimpanannya. Entah itu secara fisik dia memiliki server sendiri atau diunggah ke situs tertentu.
Rio juga menjelaskan kemungkinan data-data milik pemerintah itu disimpan hingga akhirnya bisa diretas Bjorka.
"Secara regulasi data itu di Indonesia, entah itu perbankan atau telekomunikasi udah ada di Indonesia," ungkap Rio.
Densu, sapaan Denny Sumargo, kemudian bertanya, "Tapi data yang dipunya Bjorka ini disimpan di Indonesia lokasinya atau di luar?"
"Kalau yang kita lihat, ketika dia posting sampel data itu, dia nyimpannya di cloud. Itu server dari luar," jawab Rio.
Denny Sumargo lantas berpendapat, jika ingin menelusuri data tersebut maka harus bekerja sama dengan interpol agar dapat izin masuk server tersebut.
Baca Juga: Polri Buka Peluang Kerja Sama dengan Negara Asing Demi Buru Hacker Bjorka
Kesulitan lainnya, Bjorka diketahui tidak menyimpan data itu hanya pada satu cloud saja. Ia membuatnya sementara, temporary dan berpindah-pindah dari satu cloud ke cloud yang lain.