Jalan Panjang Memburu Bjorka, Cara Efektif Bongkar Si Pengobrak-abrik Data Pribadi

Rifan Aditya Suara.Com
Rabu, 21 September 2022 | 15:08 WIB
Jalan Panjang Memburu Bjorka, Cara Efektif Bongkar Si Pengobrak-abrik Data Pribadi
Ilustrasi hacker bjorka. (Suara.com/Rochmat)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pihak berwajib masih terus mengusut kasus Bjorka yang telah mengobrak-abrik miliaran data pribadi masyarakat Indonesia. Sejauh ini, apakah polisi dan pemerintah telah memburu Bjorka dengan efektif?

Jika menilik perkara salah tangkap MAH, pemuda Madiun yang jual akun Telegram ke Bjorka, pemerintah bisa dibilang serius membongkar identitas si peretas. Akan tetapi bila polisi justru menjerat MAH dengan UU ITE lalu kehilangan fokus memburu sosok dibalik Bjorka, hal ini berbahaya.

Lalu bagaimana cara efektif memburu Bjorka? Seberapa berbahayanya jika Bjorka dibiarkan dan tidak segera diringkus? Untuk itu, Suara.com berusaha menjelaskan satu per satu pertanyaan di atas.

Tulisan ini berisi beberapa dugaan dari ahli, white hacker dan data pelengkap lainnya. Pertama, mari menelisik dulu seberapa bahaya dan apa dampak buruk yang diakibatkan jika Bjorka dibiarkan.

Bjorka dan Big Data

Menurut klaimnya, Bjorka memiliki miliaran data pribadi masyarakat Indonesia yang berasal dari SIM card, KPU, data vaksin hingga dokumen presiden.

Data-data itu dijualnya dengan harga bervariasi. Begitu banyak data yang dimiliki Bjorka ini jelas menjadi sebuah potensi bahaya. Bahkan hal itu diakui oleh para white hacker.

Rio dan Putra Aji Adhari memprediksi kemungkinan bahaya yang bisa dilakukan Bjorka dengan big data tersebut. Ini disampaikan mereka dalam podcast di kanal YouTube Curhat Bang Denny Sumargo yang diunggah pada 19 September 2022.

"Serem sih bang," jawab Rio ketika ditanya Denny Sumargo tentang gebrakan apa yang akan dibuat Bjorka ke depannya.

Baca Juga: Polri Buka Peluang Kerja Sama dengan Negara Asing Demi Buru Hacker Bjorka

Ia menambahkan, "Data kalau udah gede itu Big Data, kita nyebutnya. Kalau kita track kemarin, itu dia udah nyebutin beberapa framework yang udah dipakai Big Data, kayak Elasticsearch. Jadi dia menggunakan itu untuk mengolah data yang gede ini."

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI