Prahara Gerinda Sebut Prabowo Dijegal Buat Nyapres: Baliho Jadi Biang Kerok

Rabu, 21 September 2022 | 14:52 WIB
Prahara Gerinda Sebut Prabowo Dijegal Buat Nyapres: Baliho Jadi Biang Kerok
Prabowo Subianto (Suara.com/Alfian Winanto)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pihak internal Partai Gerindra mengungkap bahwa ada laporan upaya penjegalan terhadap sosok ketua umum partai, Prabowo Subianto yang hendak maju nyapres di Pemilihan Presiden 2024 mendatang. 

Laporan tersebut kini diterima oleh Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad dan kini menjadi bahasan hangat di internal partai.

Ketua Harian DPP Gerindra: Prabowo dijegal secara masif melalui baliho

Dasco menyebut bahwa Prabowo dijegal melalui pemasangan baliho di secara masif di sejumlah daerah. Ketua Harian DPP Gerindra tersebut menilai bahwa baliho-baliho tersebut sengaja dipasang di berbagai daerah untuk menurunkan penilaian publik terhadap sosok Prabowo.

Baca Juga: Ferdinand Hutahaean Bikin Polling Pilpres 2024, Hasilnya Anies Baswedan Malah Unggul dari Ganjar dan Prabowo

"Kalau soal penjegalan itu bukan cuma yang disampaikan di media. Pak Prabowo juga mau dijegal. Itu sekarang baliho di seluruh daerah masif, tapi balihonya membuat rating Pak Prabowo turun kok itu. Banyak," kata Dasco di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (20/9/2022).

Kendati demikian, hingga kini Dasco urung memberikan detil tentang isi baliho yang disebut menurunkan dukungan publik terhadap Prabowo itu.

Namun, Dasco menyebut bahwa baliho-baliho itu kini telah dipasang di sejumlah daerah yang memiliki jumlah pendukung Prabowo tertinggi pada 2019 silam. Sebut saja yakni Sumatera Barat, Aceh, Kalimantan Selatan, dan Madura.

Usut punya usut, diduga ada beberapa pihak yang sengaja diorganisir untuk memasang baliho-baliho itu. Dasco menilai bahwa aksi pemasangan baliho tersebut merupakan upaya black campaign atau kampanye hitam.

Dasco juga menduga bahwa aksi pemasangan baliho didanai dengan jumlah yang tak sedikit.

Baca Juga: Rocky Gerung Ungkit Dewan Jenderal Era Sukarno, Johan Budi Pencetus Nama Dewan Kolonel PDIP: Itu Cuma Sebutan Aja

Perihal sosok yang memasang sederet baliho itu, Dasco mengaku tahu siapa sosoknya.

"Kalau secara masif, dia itukan mengorganisir orang banyak, dananya juga banyak. Ya kita tahu (sosok pemasang baliho). Tapi ya sudahlah," lanjut Dasco.

Meski tahu sosoknya, Dasco enggan memberikan detil lebih lanjut apakah pihak yang mengorganisir massa untuk menjatuhkan Prabowo itu adalah pihak ormas atau partai.

Pihak partai kerahkan kader untuk mencopot baliho 'nakal' itu

Kini, pihak internal Partai Gerindra telah memberi komando kepada para kader di daerah untuk mencopot baliho yang mencoreng persepsi publik pada Prabowo. 

"Kita enggak cuma laporan, kita karena kemudian bukan kita yang pasang, ya kita instruksikan ke kader di daerah itu untuk dicopot," timpal Dasco.

Prabowo kerap jadi 'korban' kampanye hitam

Dalam kesempatan yang terpisah, Dasco juga mengaku bahwa sang ketua umum partai kerap menerima kampanye hitam saat dirinya mencalonkan sebagai presiden.

Dasco menyebut kerap muncul hoaks dan fitnah yang mendera Prabowo sebagai bentuk tindakan pengecut dalam berkampanye. Ia juga mengimbau agar masyarakat tak langsung menelan informasi demikian secara mentah-mentah dan waspada terhadap hoaks.

Kontributor : Armand Ilham

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI