Suara.com - Nyalakan lampu sambil berkaca, selamat hari Rabu pembaca!
Kami sudah siapkan informasi yang kami rangkum dari kejadian di sejumlah negara dalam Dunia Hari Ini, edisi 21 September 2022.
Indonesia punya Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi
Kemarin, Rapat paripurna DPR mengesahkan Rancangan Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi menjadi Undang-undang (UU PDP).
UU PDP ini, menurut Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate, akan mengatur hak-hak pemilik data pribadi serta mengatur sanksi bagi penyelenggara sistem elektronik, terkait tata kelola data pribadi dalam sistem mereka yang menyalahgunakannya.
Baca Juga: 8 Poin Penting UU Perlindungan Data Pribadi yang Baru Disahkan
Yang dimaksud penyelenggara sistem elektronik adalah semua instansi, baik publik, swasta, maupun milik negara.
Johnny mengatakan Kemkominfo akan menjalankan fungsi pengawasan setelah pengesahan UU PDP ini.
Namun, Direktur Eksekutif Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat (ELSAM), Wahyudi Djafar, menilai UU PDP berpotensi disalahgunakan.
"Ketidakjelasan batasan frasa 'melawan hukum' dalam beberapa pasal akan berdampak karet dan multi-tafsir dalam penerapannya, yang berisiko disalahgunakan, untuk tujuan mengkriminalkan seseorang," kata Wahyudi dalam keterangan tertulisnya.
Tabrakan bus sekolah dan truk
Tabrakan antara bus sekolah dan truk terjadi pagi ini di Bacchus Marsh, bagian barat Melbourne, Australia.
Bus sekolah ini berangkat dari Loreto College di Ballarat menuju Bandara Tullamarine, mengangkut sejumlah siswa sekolah menengah atas yang akan melakukan karyawisata ke pusat kajian antariksa Amerika Serikat, NASA.
Paramedis langsung memeriksa kondisi 30 orang penumpang, sebelum mengirim mereka ke enam rumah sakit yang berbeda agar ruang gawat darurat tidak kewalahan.
Dua orang yang mengalami cedera serius diterbangkan ke rumah sakit di Melbourne, termasuk seorang remaja putri penumpang bus.
Pengemudi truk juga mengalami luka cukup berat.
Tiga orang tewas dalam protes di Iran
Aksi protes yang sudah terjadi di Iran selama empat hari menewaskan tiga orang.
Aksi yang makin meluas ini dipicu oleh tewasnya Mahsa Amini pekan lalu, yang ditangkap oleh polisi moral karena memakai "pakaian yang tidak pantas."
Kelompok hak asasi manusia, Kurdi Hengaw, mengatakan, tiga orang tersebut tewas di Kurdistan pada hari Senin ketika pasukan keamanan melepaskan tembakan.
Sementara pembantu Pemimpin Iran Ayatollah Ali Khamenei di provinsi Kurdistan, Abdolreza Pourzahabi, mengatakan kematian tiga orang itu mencurigakan dan tidak mengatakan siapa yang bertanggung jawab atas mereka.
'Kutukan': gempa selalu terjadi di tanggal yang sama
Setidaknya dua orang dilaporkan tewas, setelah gempa dengan kekuatan 7,6 pada skala richter mengguncang sisi barat Meksiko, Senin kemarin.
Kedua korban tewas berlokasi di kawasan Manzanillo di Colima, setelah tertimpa langit-langit pertokoan di sebuah mall.
Gempa terjadi saat warga sedang memperingati peristiwa gempa pada tahun 1985 dan 2017, yang juga terjadi di tanggal yang sama: 19 September.
The National Autonomous University of Mexico (UNAM), salah satu universitas bergengsi di negara itu mengatakan tidak ada penjelasan ilmiah mengapa tiga gempa besar terjadi pada tanggal yang sama dan menganggapnya peristiwa yang murni kebetulan.
Namun sebagian besar warga punya pendapat lain.
"Ini sepertinya sebuah kutukan," kata Isa Montes, warga setempat.
"Ini karena tanggalnya. Ada sesuatu dengan tanggal 19," kata pemilik bisnis, Ernesto Lanzetta.
Ribuan orang tewas saat gempa 19 September 1985, sementara 350 orang lebih tewas saat gempa 19 September 2017.