Suara.com - Sidang gugatan perdata terkait pencabutan kuasa Bharada Ricard Eliezer atau Bharada E terhadap eks pengacaranya Deolipa Yumara kembali digelar di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Rabu (21/9/2022) hari ini.
Lantas apakah Bharada E akan menghadiri sidang tersebut?
Pengacara Bharada E Ronny Talapessy menegaskan kliennya tidak diwajibkan untuk hadir dalam sidang tersebut. Nantinya, kehadiran Ronny dan Bharada E hanya diwakili oleh tim pengacara.
"Saya dan Bharada E tidak punya kewajiban untuk hadir karena ini sidang perdata. Cukup diwakilkan tim pengacara," kata Ronny Talapessy kepada wartawan, Rabu (21/9/2022).
Baca Juga: Tuntut Bayaran Fee Rp 15 Miliar, Sidang Gugatan Deolipa Yumara Ke Bharada E Kembali Digelar Hari Ini
Kepada Ronny, Bharada E mengaku sama sekali tidak nyaman dengan gugatan yang diajukan Deolipa. Mengingat, sampai saat ini Bharada E masih menjalani proses hukum pidana terkait kasus pembunuhan Brigadir Yosua atau J.
"Bharada E dan keluarga sangat tidak nyaman dengan gugatan ini. Hanya mengganggu konsentrasi dalam menghadapi kasus pidana yang sedang menimpa Bharada E," ujar Ronny.
Selain itu, Ronny juga menjelaskan jika kliennya tidak wajib membayar fee Rp 15 miliar tersebut. Pasalnya, menurut Ronny, selama ini tidak ada perjanjian jasa hukum yang mengikat antara Bharada E dengan Deolipa.
"Mengenai lawyer fee Rp 15 miliar, Bharada E tidak punya kewajiban membayar karena tidak punya perjanjian jasa hukum yang mengikat dan Bharada E tidak punya uang kerja sampai puluhan tahun sampai pensiun juga pun tidak bisa mengumpulkan uang sebanyak itu," tuturnya.
Seperti diketahui, PN Jakarta Selatan kembali menggelar sidang gugatan perdata perihal pencabutan surat kuasa Bharada Richard Eliezer (Bharada E) terhadap pengacara Deolipa Yumara dengan agenda pemanggilan para tergugat.
Baca Juga: Isu Istri Ferdy Sambo Tembak Brigadir J, Deolipa Yumara Sebut Putri Candrawathi Lebih Berbahaya
"Sidangnya besok (hari ini) agendanya masih pemanggilan para tergugat," kata Humas Pengadilan Negeri Jakarta Selatan Haruno saat dikonfirmasi di Jakarta, Selasa (20/9/2022) malam.
Sidang diagendakan berlangsung pukul 10.00 WIB di Ruang Sidang V Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jalan Ampera.
Sidang gugatan perdata yang diajukan oleh eks pengacara Bharada E, Deolipa Yumara dan Muh. Boerhanuddin, itu telah berlangsung dua kali sidang.
Dalam perkara ini, Deolipa Yumara meminta majelis hakim menghukum para tergugat secara tanggung renteng untuk membayar biaya fee (upah) pengacara sebesar Rp15 miliar.
Meminta majelis hakim untuk menyatakan surat pencabutan kuasa tertanggal 10 Agustus 2022 atas nama Richard Eliezer Pudihang Lumiu selaku tergugat I batal demi hukum.
Kemudian meminta majelis hakim menyatakan perbuatan pencabutan kuasa oleh tergugat I dan tergugat III dalam membuat surat pencabutan kuasa dilakukan dengan iktikat jahat dan melawan hukum.
Untuk itu, meminta agar majelis hakim membatalkan setiap bentuk surat kuasa kepada penasihat hukum/advokat terkait sebagai penasihat hukum Richard Eliezer Pudihang Lumiu dalam perkara kematian Brigadir Joshua dan dinyatakan tidak sah.
Penggugat juga meminta hakim menyatakan bahwa penggugat adalah penasihat hukum Bharada E yang sah dan mempunyai hak untuk melakukan pembelaan sampai pada persidangan.