Suara.com - Anggota Komisi III DPR dari Fraksi Demokrat, Santoso mengkritisi penggunaan pesawat jet pribadi oleh Brgigjen Pol Hendra Kurniawan. Diketahui, menurut IPW, jet pribadi itu diduga hasil pinjam dari mafia judi.
Santoso sendiri memang meragukan apabila Hendra Kurniawan yang sekelas Brigjen dapat menyewa jet pribadi untuk sekali terbang.
"Saya yakin jika Brigjen Pol Hendra menggunakan itu bukan dari anggaran Polri. Namun ada jadi pertanyaan publik siapa yang meminjamkan privat jet itu, jika menyewa dari mana uangnya?" kata Santoso kepada wartawan, Rabu (21/9/2022).
Menurut Santoso apibila dipinjamkam, bukan berarti Hendra bisa menggunakan jet pribadi secara cuma-cuma. Santoso menilai pasti ada harga lain yang harus dibayarkan.
Baca Juga: Ternyata Lokasi Pemilik Private Jet yang Dinaiki Brigjen Hendra Kurniawan Dekat dengan Mabes Polri
Karena itu ia bertanya-tanya apa motif mafia judi mau meminjamkan jet pribadi untuk seorang polisi, seperti Hendra.
"Kalau dipinjamkan siapa yang meminjamkan dan ada motif apa pemilik meminjamkan? Karena tidak ada makan siang gratis," kata Santoso.
Brigjen Hendra Kurniawan Ke Jambi Pakai Jet Pribadi
Diketahui, pesawat pribadi yang sempat kepergok digunakan Brigjen Pol Hendra Kurniawan mulai terungkap. Privat jet T7-JAB itu disebut-sebut milik seorang mafia judi dan kerap digunakan oleh beberapa orang. Termasuk salah satu mantan narapidana kasus korupsi untuk urusan bisnis.
Indonesia Police Watch (IPW) mengungkap identitas pemilik jet pribadi atau private jet yang dinaiki mantan Karo Paminal Divpropam Brigjen Hendra Kurniawan ke Jambi.
Ketua IPW Sugeng Teguh Santoso menyebut, pemilik jet pribadi itu adalah ketua konsorsium judi online di Jakarta.
"Nama (pemilik jet) ini dalam catatan IPW adalah ketua konsorsium judi online Indonesia," katanya melansir Digtara.com--jaringan Suara.com, Senin (19/9/2022).
Sugeng mengklaim IPW telah mengidentifikasi jenis private jet yang saat itu digunakan Hendra dkk terbang ke Jambi pada 11 Juli 2022 yakni tipe Jet T7-JAB.
"Private jet T7-JAB diketahui sering dipakai oleh seorang bos perusahaan yang juga mantan narapidana kasus korupsi sekaligus pemilik hotel di Bali, dalam penerbangan bisnis Jakarta-Bali," ujarnya.
"Timsus bentukan Kapolri perlu menelusuri hubungan tali-temali antara Kaisar Sambo, dana judi online sebesar Rp 155 triliun milik Konsorsium 303, dengan dua orang sipil dalam kaitan pemberian dukungan kepada pencalonan capres tertentu pada 2024 di mana Irjen Ferdy Sambo ingin menjadi Kapolrinya," katanya.
Deketahui, Mantan Karo Paminal Divpropam Polri Brigjen Hendra Kurniawan pergi ke Jambi, menumpangi jet pribadi atau private. Hendra pergi guna menjelaskan penyebab kematian Brigadir J kepada keluarganya.
Dirinya diketahui pergi bersama Kombes Agus Nurpatria, Kombes Susanto, AKP Rifazal Samual Bripda Fernanda, Briptu Sigit, Briptu Putu, dan Briptu Mika.
Mafia Judi Inisial RBT
Ketua IPW, Sugeng Teguh kemudian membeberkan siapa itu mafia pemilik jet pribadi dengan inisial RBT tersebut. Menurut Sugeng masih bersumber dari akun yang sama, RBT adalah inisial dari Robert Priantono Bonosusatya. IPW mencatat bahwa Robert merupakan pimpinan konsorsium judi online yang markasnya tidak jauh dari Mabes Polri.
Dikatakan oleh Sugeng, bahwa markas dari RBT berada di Jalan Gunawarman, Jakarta Selatan, "yang hanya berjarak 200 meter dari Mabes Polri," ucap Sugeng.
Sementara itu, Pengamat Kepolisian dari Institute for Security and Strategic (ISESS), Bambang Rukminto menilai Polri mesti melakukan penyelidikan dan penyidikan terhadap dugaan keterlibatan Ferdy Sambo dan Cs dalam bisnis gelap judi.
"Kondisi saat ini dengan tingkat kepercayaan masyarakat sangat menurun, yang bisa dilakukan polisi tentunya adalah melakukan penyelidikan terkait isu tersebut dan menyampaikannya pada publik secara transparan dan akuntabel. Tanpa ada transparansi, berat rasanya membendung asumsi-asumsi liar," kata Bambang seperti dikutip dari Suara.com
"Saya khawatir upaya-upaya itu hanya dianggap sebagai sebuah pencitraan saja bila tak diiringi dengan transparansi pengungkapan yang dalam. Jangan-jangan operasi praktik perjudian ini hanya menyasar para pengecer di kelas bawah, sementara big bosnya tetap aman," tuturnya.
"Bisnis judi online tentunya melibatkan transaksi keuangan yang sangat luas dan besar. Makanya juga perlu diusut transaksi dalam rekening-rekening bandar judi yang ditangkap itu," ungkapnya.