Buka-bukaan Soal Dewan Kolonel dari Senayan, Johan Budi: Itu Dipersiapkan Jika Puan Ditunjuk Jadi Capres

Selasa, 20 September 2022 | 19:51 WIB
Buka-bukaan Soal Dewan Kolonel dari Senayan, Johan Budi: Itu Dipersiapkan Jika Puan Ditunjuk Jadi Capres
Anggota Komisi III DPR dari Fraksi PDI Perjuangan Johan Budi. Mantan Jubir KPK itu disebut-sebut menggagas Dewan Kolonel untuk membantu Puan Maharani jika dijadikan capres oleh PDIP. (Suara.com/Novian)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Anggota DPR Fraksi PDIP Johan Budi menjelaskan, keberadaan tim Dewan Kolonel memang dipersiapkan untuk pemenangan Puan Maharani jika ditunjuk jadi calon presiden (Capres) dari PDIP untuk Pilpres 2024.

Ia menyampaikan, adanya Dewan Kolonel ini berangkat dari personal anggota DPR RI fraksi PDIP yang mendukung Puan maju dalam pencapresan.

"Gimana nih kita yang mendukung mbak Puan, gimana kalau kita bikin tim. Tim yang ikut membantu mbak Puan untuk jadi capres. Ini enggak ada kaitannya sama DPP lho ya. Tapi kami di Fraksi ada sekelompok orang, ingin menjadi timnya mbak Puan untuk persiapan Pilpres itu," kata Johan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta pada Selasa (20/9/2022).

Ia mengatakan, meski begitu pihaknya akan tetap menunggu keputusan Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputeri mengenai sosok yang nanti akan diusung sebagai capres dari partai berlambang banteng moncong putih.

Baca Juga: Berawal Celetukan Johan Budi, Trimedya Panjaitan Benarkan Adanya Tim Dewan Kolonel untuk Wangikan Puan Pencapresan 2024

"Kita sudah prepare duluan, kalau misalnya nanti mbak Puan yang ditunjuk, tim ini sudah siap," ungkapnya.

Johan menyampaikan, Dewan Kolonel terbentuk awalnya hanya beranggotakan enam Anggota DPR Fraksi PDIP. Namun seiring berjalannya waktu anggota bertambah.

"Trimedya, Pak Hendrawan, Masinton, pokoknya ada enam. Mbak Agustin. Jadi awal itu cuma enam orang. Termasuk saya, kan saya yang ngusulin," tuturnya.

Lebih lanjut, Johan menegaskan, tim Dewan Kolonel ini bukan dibentuk atas perintah DPP PDIP, bukan juga atas arahan Fraksi PDIP DPR RI.

"Ini sekali lagi nggak ada hubungannya sama DPP. Inisiatif orang perorang. Bukan fraksi juga. Kalau kamu bicara fraksi berarti kan semuanya," pungkasnya.

Baca Juga: Ada Dewan Kolonel yang Dukung Puan Jadi Capres? Said Abdullah: Itu Bercanda

Untuk diketahui, sejumlah pihak di fraksi PDIP DPR RI sudah membentuk tim dengan nama dewan kolonel untuk mendorong Puan Maharani dalam pencapresan di Pilpres 2024.

Sebelumnya, Trimedya Panjaitan tak menampik adanya tim dengan nama Dewan Kolonel di Fraksi PDIP DPR RI untuk mendorong pencapresan Puan Maharani di Pilpres 2024. Ia menyebut, adanya Dewan Kolonel tersebut tercetus oleh Anggota Komisi III DPR Fraksi PDIP Johan Budi.

"Iya abis rapat ada pengarahan mba Puan kan pembina fraksi dan pembina fraksi cuma satu mba Puan aja. Kemudian masuk ruang pimpinan fraksi, Johan Budi bilang kita loyalis mbak harus buat sesuatu, dewan kolonel. Kita tunjukan bahwa kita loyalis mbak," kata Trimedya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (20/9/2022).

Trimedya menyampaikan, adanya tim tersebut awalnya tidak diketahui oleh Puan. Namun, Puan mengaku senang usai mendengar laporan langsung adanya tim tersebut dari Ketua Fraksi PDIP DPR RI Utut Adianto ketika keduanya berdinas luar kota. Dalam tim ini sendiri, Trimedya mengatakan, dirinya bertindak sebagai koordinator.

"Ya udah dia bilang saya jadi koordinator jadi lah pada saat itu. Kemudian pas Pak Utut ke luar kota sama mbak (Puan) disampaikan sama Pak Utut, mbak seneng. Udah gitu aja tidak ada program yang rigid," ungkapnya.

Ia menambahkan, anggota tim Dewan Kolonel ini terdiri dari masing-masing fraksi di setiap komisi di DPR RI. Nantinya diharapkan para anggota fraksi itu bisa mewakili dapilnya dalam mendorong Puan.

"Kalau bahasanya Pacul kan, bagaimana mewangikan mbak Puan di dapil kita masing-masing," tuturnya.

Kendati begitu, ia mengatakan, pihaknya akan taat terhadap apa pun nanti keputusan Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputeri soal capres.

"Jadi apapun bagi kami ya mbak Puan sebelum ibu memutuskan lain. Kalau ibu putuskan lain ya kami tentu tegak lurus," tuturnya.

Lebih lanjut, Trimedya menyampaikan, bahwa tim ini terbentuk dalam kurun waktu lima bulan.

"Itu dasarnya kalau usul-usul tanya aja Johan Budi apa yang ada di kepala dia pikiran dia kenapa dia usul gue juga kaget. Dia begitu fanatiknya ama mbak gue aja kaget."

Trimedya mengemukakan, alasan tersebut yang membuatnya merealisasikan gagasan Johan Budi.

"Karena kalau dilihat dia kan belum terlalu lama karena lama di KPK interaksinya rendah. Belum lama kenal kok lebih fanatik Johan Budi dia yang pompa semangat kita," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI