Suara.com - Analis Militer dan Pertahanan, Connie Rahakundini menilai kalau Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman tidak perlu berambisi untuk menjadi Panglima TNI. Sebabnya, Dudung dianggap telah menyalahi wewenangnya dengan mengerahkan prajurit untuk menyampaikan protes terhadap anggota Komisi I DPR RI Effendi Simbolon.
"Paling tidak KSAD itu akan menyadari kalau ini sudah salah langkah dan kubur lah mimpinya jadi Panglima, menurut saya ini telah melampaui wewenangnya," kata Connie saat diskusi dalam YouTube Akbar Faizal Uncensored yang dikutip Selasa (20/9/2022).
Kemudian Connie menganggap kalau sosok yang pantas untuk menjadi pengganti Jenderal Andika Perkasa ialah Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono.
"Jadi kalau saya boleh bicara sama presiden Jokowi, udah lah panglima (TNI) besok ini pak Yudo saja lah," ucapnya.
Salah satu alasan Connie memilih Yudo ialah untuk mewujudkan impian Jokowi untuk menjadikan Indonesia sebagai negara poros maritim.
"Ketika panglima Hadi sudah memimpin, ketika panglima Andika sudah hampir selesai memimpin, maka sekarang saya akan berharap sangat impian pak Jokowi yang hari ini belum terwujud."
Video Dudung Marah
Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman kesal melihat jajarannya selevel Perwira tampak adem ayem pasca disebut seperti gerombolan melebih organisasi masyarakat (ormas) oleh anggota Komisi I DPR RI Effendi Simbolon. Dudung lantas menyerukan seluruh jajarannya untuk tidak takut memberikan perlawanan terhadap Effendi yang dianggap sudah menginjak harga diri TNI AD.
Baca Juga: Disebut Menggerakan Prajurit Untuk Protes Effendi Simbolon, Jokowi Diminta Tindak Tegas KSAD Dudung
Hal tersebut diungkapkan Dudung ketika berbicara dalam sesi video conference.
"Prajurit kita ini di grup, di kelompok, di grup tamtama sudah panas. Kelompok bintara sudah marah. Kok kita kelompok perwira santai-santai saja gitu loh? Enggak ada....(kalimat tidak terdengar jelas). Apa takut jabatannya dilepas atau gimana?" kata Dudung dalam sebuah video yang dikutip Suara.com, Rabu (14/9/2022).
Dudung meminta kepada jajarannya untuk tidak tinggal diam ketika harga dirinya sudah diinjak-injak. Ia meminta mereka untuk tidak takut kehilangan jabatan.
Sebabnya, Dudung meminta kepada seluruh jajaran untuk melakukan perlawanan setelah disebut seperti gerombolan oleh Effendi.
"Saya tidak lihat ada letkol, kolonel, ngomong, bintang 1, bintang 2 ngomong, bergejolak gitu loh. Tidak ada yang saya lihat itu. Diam-diam saja dan dia pun akhirnya merasa benar, ya," ujarnya.