Suara.com - Inggris dan dunia mengucapkan salam perpisahan yang terakhir kalinya kepada Ratu Elizabeth II di pemakaman kenegaraan, yang digelar Senin kemarin (19/09).
Dihadiripara pemimpin dunia dan tentunya ratusan ribuwargadi jalanan kotaLondon, semua mata tertuju pada peti yang membawa jenazah mendiang Ratu Elizabeth II.
Sebagai negara yang identik dengankemewahan, pemakaman Ratumenjadi yang pemakaman kenegaraan pertama kalinya dilakukan sejak pemakaman mantan perdana menteri Inggris Winston Churchill.
Sebelum prosesi pemakaman, bel dibunyikan sebanyak 96 kali dalamsetiap menit, menandakan usiaRatu Elizabeth II.
Baca Juga: 3 Fakta Momen Pemakaman Ratu Elizabeth II: Dihadiri Pemimpin Dunia
Sebanyak 142 pelaut Angkatan Laut Kerajaanmenarik kereta yang mengangkut peti mati ratu yang diselimutibendera menujuWestminister Abbey.
Di Westminister Abbey,2.000 orang dari seluruh dunia, mulai daripemimpin dunia hingga tenaga kesehatan berkumpul untuk menyaksikan upacara pemakaman.
kartu dari Raja Charles III yang ditulis tangannya sendiri kepada sang ibumenyentuh banyak hati.
"
"Di sini, di mana Ratu Elizabeth menikah dan dimahkotai, kita dari segala bangsa berkumpul, dari Persemakmuran dan dari bangsa di seluruh dunia, untuk berduka, dan mengingat jasanya yang panjang dan tidak pernah memikirkan dirinya sendiri, dan tentunya menyerahkannya pada belas kasihan Tuhan, pencipta dan penebus kita," ujar kepala biara David Hoyle saat upacara pemakaman dimulai.
"Baca Juga: Raja Charles III Beri Catatan pada Buket Bunga di Atas Peti Jenazah Ratu Elizabeth II
Ibadahditutup dengan mengheningkan cipta selama dua menit di seluruh Inggris raya, dilanjutkan menyanyikan lagu kebangsaan Inggris, yang kini berjudul "God Save the King."
Akhirnya pintu dari Westminister Hall yang berusia 900 tahun ditutup, setelahratusan ribu warga Inggris datang untuk melihat peti jenazah dan memberikan penghormatan terakhir mereka.
Di jalanan, warga rela berjam-jam demi menyambut petijenazah sang Ratu, bahkan ada yang bermalam di tengah dinginnya cuaca.
"Saya merasa saya harus datang dan memberikan penghormatan bagi Ratu kita. Ia telah melakukan banyak untuk kita dan mewakili warga, saya hanya ingin mengucapkan terima kasih," kata Tracy Dobson, salah satu warga yang ikut mengantre.
Hari Senin ditetapkan sebagai hari libur nasional di Inggris untuk menghormati Ratu Elizabeth yang meninggal dunia pada 8 September.
Ratusan ribu orang bergerak ke pusat kota London untuk mengambil bagian dalam momen bersejarah tersebut.
Mereka nekad melakukan hal tersebut demi menyaksikan peti jenazahRatu diangkut diarak melaluipusat kota.
Lebih dari sejuta orang diperkirakan hadir di jalanan kota London untuk mengikuti prosesi pemakaman kenegaraan.
Selama prosesi di Istana Buckingham, tempat tinggal mendiang Ratu di pusat kota, para petugas berdiri di luar, beberapa di antaranya membungkuk hormat.
Sementara jutaan warga dunia lainnya menyaksikan prosesi pemakaman dari televisi, ada pula yang mengunjungi taman atau area publik lainnya di Inggris untuk menyaksikannya di layar besar.
Setelah rombongan melewati pusat kota London, peti jenazahdipindahkan ke mobil pengangkut, kemudian membawanya keKastil Windsor, di mana Ratu Elizabeth banyak menghabiskan waktu.
Prosesi dilanjutkan menuju Kastil Windsor.
Peti diangkut ke kastil sebelum kegiatan lainnya diadakan di Kapel St George's.
Ratu kemudian dikuburkan di samping suaminya yang meninggal terlebih dahulu, Pangeran Philip.
Di malam sebelum pemakaman, Charles mengucapkan terima kasih kepada seluruh warga Inggris dan dunia, dan mengatakan ia dan istrinya Camilla, "terharu" melihat banyak rakyatnya mau hadir untuk memberi penghormatan pada Ratu.
Sebelum pemakaman, warga Inggris mengheningkan cipta selama satu menit pada hari Minggu pukul 20:00 untuk menghormati satu-satunya anggota kerajaan yang paling lama dikenal.
Baca juga biografi interaktif RatuElizabeth II, seorang anak perempuan yang tidak pernah menyangka dirinya akan menjadi ratu.
Diproduksi oleh Natasya Salim dari laporan ABC News dalam bahasa Inggris