Singgung Jagoan PDIP Dua Kali Kalah dari SBY, Demokrat: Kami Harap Aria Bima Makin Tua Makin Bijak

Selasa, 20 September 2022 | 15:20 WIB
Singgung Jagoan PDIP Dua Kali Kalah dari SBY, Demokrat: Kami Harap Aria Bima Makin Tua Makin Bijak
Ilustrasi perseteruan PDIP dengan Partai Demokrat terkait Pilpres 2024. [Suara.com/Ema Rohimah]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Koordinator Juru Bicara DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra minta politisi PDIP Aria Bima semakin bijak dalam memberikan pernyataan ke publik.

Ini disampaikan Harzaky menanggapi sindiran Aria Bima yang menyebut Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) telah playing victim demi pencitraan soal pernyataannya yang menyebut potensi kecurangan Pilpres 2024 diatur hanya dua pasangan calon.

Harzaky bahkan menuding kalau partai yang diketuai Megawati Soekarnoputri itu tidak pernah ikhlas ketika jagoannya kalah dari SBY pada dua kali pemilu sebelumnya.

"Kami harap Aria Bima makin tua makin bijak, bukan makin pelupa, apalagi melupakan sejarah. Yang sibuk playing victim itu teman-teman Aria Bima, yang tidak pernah ikhlas jagoannya kalah di 2004 dan 2009, dan selalu menuduh pihak lain curang," ujar Herzaky kepada wartawan, Selasa (20/9/2022).

Ia juga sempat menyindir balik Aria dan mengatakan yang kerap melalukan playing victim merupakan kader-kader PDIP. Ia menyinggung aksi menangis PDIP kala memprotes harga kenaikan harga BBM era SBY.

"Yang suka playing victim itu mungkin teman-teman Aria Bima yang pakai adegan menangis seakan-akan korban dan dizalimi ketika BBM dinaikkan di era Pemerintahan Bapak SBY, padahal harga minyak dunia tinggi sekali, mencapai 120 bahkan 150 USD per barel," kata Herzaky.

Di lain sisi, menurutnya, ketika PDIP berkuasa dimana kadernya sebagai Presiden terus menurus menaikan harga BBM.

"BBM malah terus dinaikkan, padahal harga minyak dunia sedang turun, bahkan pernah di angka 32-35 usd per barrel. Dulu ternyata teman-teman Aria Bima itu pura-pura peduli, pura-pura jadi korban alias playing victim saat BBM dinaikkan di era SBY," ungkapnya.

Adapun Herzaky menegaskan, bahwa SBY ketika memimpin tidak pernah mengatur atau melakukan kecurangan terhadap Pemilu. Ia meminta Aria Bima justru agar lebih bijak lagi.

Baca Juga: Ada Dewan Kolonel yang Dukung Puan Jadi Capres? Said Abdullah: Itu Bercanda

"Padahal, pemilu yang komisioner KPU ditangkap karena kasus suap itu adanya di Pemilu 2019, bukan 2009, dan melibatkan kadernya partai Aria Bima, Harun Masiku, yang sudah buron 1.000 hari lebih," kata dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI