Tukang Es Disangka Bjorka, Komisi III DPR: Kalau Polisi Buru-buru itu Biasa, Kalau Tangkap yang Bener Baru Aneh

Selasa, 20 September 2022 | 12:50 WIB
Tukang Es Disangka Bjorka, Komisi III DPR: Kalau Polisi Buru-buru itu Biasa, Kalau Tangkap yang Bener Baru Aneh
Tukang Es Disangka Bjorka, Komisi III DPR: Kalau Polisi Buru-buru itu Biasa, Kalau Tangkap yang Bener Baru Aneh. [ANTARA]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wakil Ketua Komisi III DPR RI Desmond J Mahesa merespons ramainya kritik terhadap polisi buntut dari penangkapan buru-buru Muhammad Agung Hidayatullah, seorang pria asal Madiun, jawa Timur dituduh sebagai hacker atau peretas Bjorka.

Menurut Desmond, tindakan terburu-buru memang sudah biasa dilakukan polisi. Ia tidak menganggap hal itu sesuatu hal yang aneh lagi.

Polisi kata Desmond memang suka mengerjakan hal secara buru-buru untuk kemudian membangun kesan pekerjaan mereka sudah selesai. Padahal justru sebaliknya.

"Kalau polisi terburu-buru kan biasa. Yang penting kesannya beres kan. Ya bangun kesan beres, ternyata enggak beres itu sudah kebiasaan polisi," kata Desmond di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (20/9/2022).

Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Desmond Junaidi Mahesa. (Suara.com/Bagaskara)
Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Desmond Junaidi Mahesa. (Suara.com/Bagaskara)

Desmond justru berpandangan aneh apabila polisi bekerja cepat dan pekerjaannya benar. Karena hal itu dianggap bukan menjadi kebiasaan polisi.

"Kalau nangkep yang bener itu baru polisi aneh kan. Ada yang hari ini polisi bener? Gak ada kan? Hanya polisi tidur kan. Udah bener tuh," kata Desmond.

HP Dibeli Diduga Polisi

Sebelumnya, pemuda asal Madiun bernama Muhammad Agung Hidayatullah sempat ditangkap polisi karena dituduh sebagai hacker Bjorka. Setelah pemeriksaan, Agung tidak ditahan karena dianggap koperatif. Tapi selang beberapa jam kemudian, MAH ditetapkan sebagai tersangka oleh Bareskrim Polri.

Termutakhir, pihak keluarga mengungkapkan, seseorang mengaku polisi lebih dulu membeli HP milik Muhammad Agung Hidayatullah sebelum penangkapan.

Baca Juga: Gegara Bjorka, Moeldoko Sebut KSP Tengah Siapkan Cloud System Mandiri

Noviani, kakak MAH, mengatakan seseorang yang mengaku polisi itu membeli ponsel adiknya tiga hari sebelum penangkapan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI