Suara.com - Potongan pernyataan mantan presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang mengaku siap turun gunung di Pemilu 2024 membuat sosoknya ramai disorot publik.
Di tengah huru-hara tersebut, beredar kabar bahwa SBY dijemput paksa oleh pasukan Brimob Polri. Hal ini seperti yang diviralkan oleh Facebook dengan nama akun News PAJA.
"Istana Beri Respons Mengejutkan, SBY Dijemput Paksa," begitulah judul yang tertera di kolom caption unggahan, dikutip Suara.com pada Selasa (20/9/2022).
Tampak News PAJA mengunggah video yang memperlihatkan foto thumbnail berupa sekelompok pasukan Brimob yang turun dari mobil komando dengan bersenjata lengkap, seolah mereka akan menyerang atau mengamankan sesuatu.
Baca Juga: SBY Siap Turun Gunung untuk Hadapi Kecurangan di Pemilu 2024
"Breaking News!!! SBY Dijemput Paksa? Istana Berikan Respon Diluar Dugaan," tulis News PAJA di foto tersebut.
"Istana Beri Respon Mengejutkan, SBY Dijemput Paksa Brimob Bersenjata Lengkap !!" sambung akun itu lagi.
Tampak foto dengan narasi breaking news tersebut menyita perhatian banyak pihak, bahkan telah dibuka sebanyak lebih dari 260 ribu kali dan meraup 3,3 ribu komentar.
Namun benarkah narasi yang berkembang atas foto tersebut?
Penjelasan
Baca Juga: Najwa Shihab Dikabarkan Cuma Temui Ruang Kosong saat Sidak Sel Tahanan Ferdy Sambo, Benarkah?
Merujuk pada Turnbackhoax.id -- jaringan Suara.com, foto unggahan News PAJA tersebut tidak tepat. Narasi yang diunggah tidak sesuai dengan fakta di balik foto tersebut.
Foto yang dijadikan thumbnail tersebut adalah editan. Alih-alih menjemput paksa SBY seperti yang dinarasikan, foto tersebut menunjukkan momen ketika Subden Gegana Satbrimob Polda Jawa Timur mengadakan pelatihan kemampuan Crisis Response Team (CRT) yang diselenggarakan pada Oktober 2010.
Foto yang asli tampak diunggah di situs gegana-jatim.blogspot.com pada Jumat, 15 Oktober 2010 dengan judul artikel "Pelatihan Kemampuan Crisis Response Team (CRT) di Markas Detasemen Gegana Satbrimob Polda Jatim".
Kesimpulan
Dengan demikian, unggahan News PAJA ini dinyatakan tidak tepat dan dapat dikategorikan sebagai konten yang dimanipulasi. Faktanya foto yang dijadikan thumbnail tidak sesuai dengan narasi yang diedarkan.