Suara.com - Debu hitam pekat kembali mencemari udara wilayah Marunda, Cilincing, Jakarta Utara sejak dua pekan lalu. Namun, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta masih belum juga tahu apa penyebabnya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Asep Kuswanto mengatakan pihaknya memang telah mengirim tim untuk menelusuri kasus ini. Ia juga masih belum tahu penyebabnya dan sedang memantau kualitas udara di lokasi itu.
Dalam melakukan pemantauan pihaknya menggandeng Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dan PT Kawasan Berikat Nusantara (KBN) selaku BUMN pengelola kawasan industri berikat dan logistik di Marunda.
"Marunda itu masih terus kami pantau, karena memang kawasan industri kami juga turut bekerja sama dengan direksi KBN, pemerintah pusat melalui KSOP (kantor kesyahbandaran dan otoritas pelabuhan), karena memang kebijakan pengoperasian industri di sana ada di pemerintah pusat," ujar Asep di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (19/9/2022).
Kasus pencemaran udara ini bukan lah yang pertama kali terjadi Marunda. Salah satu perusahaan yang mengolerasikan pelabuha, PT Karya Citra Nusantara (KCN) juga tela disanksi karea terbukti menyebabkan pencemaran debu batu bara.
Ia pun memastikan KCN sedang berupaya memperbaiki pengelolaan lingkungan hidup terkait kegiatan bongkar muatnya sebelum diperkenankan beroperasi kembali.
"Mereka (KCN) juga sekarang sedang membenahi perbaikan-perbaikan dari catatan-catatan yang kami sampaikan, seperti UKL/UPL-nya. Beberapa target sedang mereka upayakan untuk memenuhinya. Dengan harapan, ke depannya mereka bisa beroperasi lagi dengan pengoperasian yang menyasar kualitas yang jauh lebih baik," kata Asep.
Terkait PT KCN, Asep menyatakan perusahaan itu harus memperbaiki dan menjalankan seluruh sanksi yang telah dijatuhkan jika ingin kembali beroperasi.
"Kalau mereka mau ada izin baru lagi, prosesnya harus dari awal lagi," tuturnya.
Baca Juga: Pemotor Tanpa Identitas Tewas Tabrak Separator dan Tiang PJU di Sunter Jakut
Sebelumnya, warga yang tinggal di wilayah Kelurahan Marunda, Cilincing, Jakarta Utara kembali mengeluhkan debu yang mencemari lingkungan rumah hingga sampai ke area Rumah Si Pitung. Salah seorang warga Marunda, Cecep Supriadi mengatakan debu berwarna hitam pekat mencemari lingkungan sejak Sabtu (3/9/2022) lalu.