Suara.com - Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa menanggapi perihal adanya aksi penodongan senjata yang dilakukan Kapten CPM RS kepada pengendara mobil di Tol Jagorawi arah Jakarta. Pihaknya akan menelusuri kasus tersebut.
Andika belum bisa memberikan instruksi lebih jauh karena pihaknya masih mencari informasi soal kelanjutan dari kasus tersebut.
"Saya akan telusuri dulu, ya," kata Andika saat dikonfirmasi Suara.com, Senin (19/9/2022).
Aksi koboi jalanan ini sebelumnya terekam kamera hingga videonya viral di media sosial. Video tersebut salah satunya diunggah oleh akun Instagram @kabarnegri.
Dalam keterangannya disebut terjadi di Tol Jagorawi arah Jakarta. Peristiwa ini dilaporkan terjadi pada Minggu (18/9/2022) sekitar pukul 14.42 WIB.
"Sebuah mobil berplat nomor pemerintahan menodongkan pistol ke mobil disebelahnya,” tulis @kabarnegri, dikutip Suara.com, Minggu (18/9/2022).
Direktur Pembinaan Penegakan Hukum (Dirbin Gakkum POM TNI) Kolonel Laut (PM) Khoirul Fuad mengungkapkan kalau pelaku merupakan bagian dari pengamanan di Kementerian Pertahanan (Kemhan).
Fuad menyebut kalau plat mobil dinas itu berasal dari Kemhan. Adapun pelaku sudah diketahui identitasnya.
"Sudah didapati yang bersangkutan merupakan pengamanan Kementerian Pertahanan (Kemhan)," kata Fuad saat dikonfirmasi, Senin (19/9/2022).
Setelah diketahui identitasnya, pelaku saat ini sudah diamankan oleh pihak Kemhan.
Menurut Fuad yang juga lulusan Akabri 1996 tersebut, setelah proses itu selesai, pelaku akan dibawa ke Pusat Polisi Militer (Puspom) TNI untuk pemeriksaan lebih lanjut.
"Nanti akan diserahkan ke Puspom TNI untuk pemeriksaan lebih lanjut," ucapnya.
Berpangkat Kapten
Fuad juga membenarkan kalau koboi pengendara Toyota Fortuner di Jalan Tol Jagorawi, Bogor arah Jakarta merupakan anggotanya, berinisial RS.
Fuad menyebut, RS merupakan anggota TNI yang diduga berpangkat Kapten. Saat itu, Fuad melanjutkan AS saat memang mengendarai mobil berpelat dinas Kemhan. Saat ini,RS masih dalam pemeriksaan oleh Kemhan sebelum nantinya diserahkan ke POM TNI untuk diproses secara peradilan militer.
"Diamankan di kemhan masih pemeriksaan pendahuluan, terus nanti akan diserahkan ke Puspom TNI nanti akan koordinasi," kata Fuad.
Namun, Fuad belum merinci terkait AS berasal dari matra mana. Ia juga belum menyebut saat peristiwa todong pistol itu, AS dalam keadaan tugas atau tidak.
"Belum tahu, karena belum masuk ke Puspom TNI, sehingga belum banyak tahu,” ungkapnya.