Girah Kebangsaan dan Kebersamaan Prof Azyumardi Azra

Senin, 19 September 2022 | 15:52 WIB
Girah Kebangsaan dan Kebersamaan Prof Azyumardi Azra
Azyumardi Azra.(Suara.com/Dwi Bowo Raharjo)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wafatnya cendekiawan muslim, akademisi sekaligus Ketua Dewan Pers Prof. Dr. Azyumardi Azra di Kuala Lumpur, Malaysia, pada Minggu (18/9/2022) menyisakan duka mendalam bagi Nahdlatul Ulama dan Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf.

Yahya Cholil Staquf mengatakan kabar ini mengagetkan. Pasalnya, sebelum wafat, Azyumardi Azra terlihat segar bugar dan masih menunaikan tugas sebagai cendekiawan dan akademisi. Terlebih, kepergiannya ke Kuala Lumpur untuk menjadi narasumber di sebuah seminar keislaman.

Bagi Yahya Cholil Staquf, Azyumardi Azra bukan orang jauh. Yahya mengenal Azyumardi Azra di acara seminar, baik nasional ataupun internasional. Bukan cuma itu, Yahya Cholil pun mengaku membaca karya-karya Azyumardi Azra.

"Dari perjumpaan seperti itu, saya sangat merasakan bahwa Prof. Azra memiliki girah kebersamaan dalam konteks kebangsaan atau kultur kesantrian NU dan Muhammadiyah," ujar Yahya Cholil Staquf dalam pernyataan yang diterima Suara.com, Senin (19/9/2022).

Baca Juga: Gelar Salat Gaib untuk Almarhum Azyumardi Azra, Dewan Pers: Kami Sangat Kehilangan

Di banyak kesempatan, imbuh Yahya Cholil Staquf, Azyumardi Azra mengatakan bahwa NU dan Muhammadiyah merupakan pilar keislaman yang menopang kehidupan bersama dalam satu bangsa.

"Islam ala NU dan Muhammadiyah mengedepankan nilai-nilai kebangsaan serta semangat cinta tanah air. Modalnya jelas: Islam tawasut, moderat, rahmatan lil alamin, dan berkeadilan ada dalam Pancasila. Ini semua tidak bertentangan dengan Islam," ujar Yahya menirukan ucapan Azyumardi Azra.

Di kalangan Islam tradisionalis, sumbangsih Azyumardi Azra pun cukup jelas. Disertasinya tentang jaringan ulama Timur Tengah dan kepulauan Nusantara abad ke-17 dan 18 adalah salah satu rujukan penting bagi wacana Islam Nusantara. Azyumardi Azra juga selalu hadir saat diundang NU. Terakhir, dia menghadiri acara internal Lakpesdam PBNU pada awal September 2022.

"Perhatian dan kepedulian almarhum terhadap dunia Islam yang maju dan berperadaban dirasakan semua kalangan, termasuk NU. Kita semua kehilangan atas wafatnya beliau. Semoga arwahnya diterima di sisi Allah SWT," ujar Yahya Cholil.

Ketua Dewan Pers sekaligus cendekiawan muslim Prof Azyumardi Azra meninggal dunia pada hari Minggu, (18/9/2022) saat menjalani perawatan di sebuah rumah sakit yang ada di Malaysia, Rumah Sakit Serdang, Selangor, Malaysia.

Baca Juga: Keluarga Bantah Azyumardi Azra Meninggal Karena Covid-19

Diketahui, sebelumnya Prof Azyumardi Azra mengalami sakit sehingga ia dibawa ke rumah sakit. Prof Azyumardi mengalami serangan jantung saat tiba di Negeri Jiran.

Prof Azyumardi Azra merupakan Ketua Dewan Pers periode 2022-2025. Cendekiawan muslim yang memiliki nama lengkap Prof. Dr. H. Azyumardi Azra, M.Phil., M.A., CBE ini merupakan seorang akademisi yang cukup terkenal.

Hal yang menarik dari Prof Azyumardi Azra yaitu ia pernah mendapatkan gelar kehormatan Commander of the Order of British Empire, sebuah title yang berasal dari Kerajaan Inggris.

Hal tersebutlah yang menjadikan Prof Azyumardi Azra sebagai orang Indonesia pertama yang mendapatkan gelar “Sir”.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI