Suara.com - Indonesia saat ini sudah berada di jalur tepat menuju fase endemi Covid-19. Hal ini diungkapkan oleh Ketua Satgas Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB-IDI), dr Erlina Burhan.
Erlina menjelaskan bahwa Indonesia merupakan salah satu negara terbaik dalam mengendalikan penyebaran Covid-19. Terbukti kasus Covid-19 di Tanah Air sekarang lebih terkontrol ketimbang negara lain.
Situasi itu, lanjut Erlina, tentu menjadi kebanggaan tersendiri bagi bangsa Indonesia. Karena itu, ia mengklaim jika Indonesia saat ini sudah berada di jalur yang tepat untuk menuju fase endemi.
"Menurut statistik, suatu kebanggaan bagi bangsa Indonesia, bahwa Indonesia salah satu negara yang baik pengendaliannya," kata Erlina Burhan dalam temu wicara bertema "Mengapa Booster Masih Diperlukan?" di YouTube BNPB di Jakarta, Senin (19/9/2022).
Baca Juga: Keluarga Bantah Azyumardi Azra Meninggal Karena Covid-19
"Karena terbukti angka kasus berada di kelompok yang terkontrol dibandingkan negara lain. Indonesia ada di jalur yang tepat menuju fase endemi)," lanjutnya.
Dokter dari Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi FKUI ini juga menyinggung pesan WHO. Organisasi Kesehatan Dunia itu sebelumnya menyatakan bahwa endemi sudah di depan mata.
Salah satu indikator perubahan dari fase pandemi menuju endemi adalah angka kasus Covid-19 yang terus menurun di berbagai negara.
"Kurva penurunan harus flat, jangan bergelombang lagi. Itu dari segi kasusnya," jelas Erlina.
Selain itu, Erlina juga menyampaikan bahwa angka kematian akibat virus corona di seluruh dunia juga perlu ditekan hingga angka terendah. Salah satu caranya dengan gencar melakukan vaksin Covid-19.
Baca Juga: Indonesia Menuju Endemi, Vaksinasi Terhadap Lansia Menjadi Perhatian Satgas COVID-19
"Yang terpenting adalah, ada kondisi masyarakat mempunyai kekebalan cukup kalau ada virus yang masuk. Itu bisa didapatkan dari vaksinasi," tambahnya.
Adapun target menuju endemi di antaranya penularan yang menurun, angka kematian dan konfirmasi kasus yang rendah, serta cakupan vaksinasi yang tinggi sehingga dapat membawa negara segera meninggalkan pandemi.
Dokter spesialis penyakit paru-paru Rumah Sakit Persahabatan, Jakarta Timur, itu mengatakan kasus di Indonesia telah menurun drastis jika dibandingkan saat gelombang Delta pada Juli 2021. Saat itu, angka kematian tertinggi berkisar 2.000 jiwa dalam sehari.
Kondisi itu berbeda dengan varian Omicron saat ini, di mana gejalanya memang lebih ringan dan tidak separah Delta.
"Pada saat varian Omicron yang sekarang kebetulan gejalanya ringan dan tingkat keparahan tidak seberat Delta, angka kematiannya tidak seberat dulu. Bahkan sekarang kian menurun kira-kira 20an orang sehari," paparnya.
Erlina pun menilai masyarakat perlu mendukung prediksi WHO bahwa pandemi segera berakhir. Hal ini dilakukan dengan patuh pada protokol kesehatan serta mengakses perlindungan vaksin.
"Kalau itu bisa kita lakukan, mudah-mudahan Indonesia bisa ke arah itu (endemi)," harapnya.
Seluruh sektor masyarakat juga diajak terlibat untuk mengejar peluang emas endemi dengan terus mempertahankan capaian pandemi yang saat ini telah terkendali. [ANTARA]