Suara.com - Menstruasi atau haid umumnya akan terjadi pada perempuan setiap bulannya. Biasanya, haid hari pertama akan menimbulkan nyeri pada perut bagian bawah sehingga akan mengganggu aktivitas sehari-hari. Oleh karena itu, para muslimah dianjurkan untuk membaca doa hari pertama haid.
Membaca doa hari pertama haid, tak lain dilakukan untuk memohon perlindungan serta ampunan dari Allah SWT. Karena pada saat datang bulan, perempuan dilarang untuk melakukan beberapa ibadah wajib dan sunnah seperti sholat.
Dalam kitab Taqrib dijelaskan, setidaknya ada delapan jenis ibadah yang dilarang untuk perempuan yang sedang haid ataupun nifas, yakni sholat, puasa, membaca Al-Qur'an, menyentuh dan juga membawa mushaf, masuk masjid, thawaf, jima', serta bersenang-senang di sekitar organ kemaluan dengan pasangan.
Karena itulah membaca doa sangat penting untuk dilakukan setiap perempuan yang sedang haid terutama saat hari pertama. Lantas bagaimana doa hari pertama haid?
Baca Juga: Lengkap! Doa Sholat Tahajud Latin: Niat, Tata Cara, dan Doa Sesudahnya
Doa Hari Pertama Haid
Doa hari pertama haid ini bisa dilafalkan kapan dan dimana saja. Selama seorang muslimah ingin selalu mendekatkan diri kepada Allah SWT. Sebelum membaca doanya, seorang muslim dapat berzikir terlebih dahulu.
Adapun berikut ini bacaan doa hari pertama haid yang dapat diamalkan oleh setiap muslimah.
Alhamdulillah ala kulli halin wa astaghfurullaha min kulli dzanbin.
Artinya:
Baca Juga: Bacaan Doa Penarik Rezeki agar Lancar dan Berlimpah
"Segala puji bagi Alah atas segala perkara, dan aku memohon ampun kepada-Mu atas segenap dosa."
Amalan Ketika Haid
Meskipun dilarang untuk melakukan beberapa ibadah, terdapat beberapa amalan yang dapat dikerkakan perempuan yang sedang haid. Selain mendatangkan kebaikan, amalan-amalan ini tentunya akan menambah pahala dari Allah SWT. Berikut ini beberapa amalannya.
1. Mencari ilmu
Amalan pertama bagi perempuan yang sedang haid atau nifas yaitu mencari ilmu. Amalan ini dapat dilakukan baik secara otodidak dengan membaca buku, jurnal atau kitab, ataupun melalui bantuan seorang tenaga pengajar hingga mendatangi majelis-majelis ilmu. Karena sesungguhnya, mencari ilmu dalam Islam bersifat wajib (faridlah).
“Belajarlah ilmu, sesungguhnya belajar ilmu kerana Allah adalah suatu bentuk ketakwaan. Mencari ilmu adalah ibadah, menelaahnya adalah tasbih, dan mengkajinya adalah jihad.” (HR Ad-Dailami).
2. Membaca dzikir
Amalan selanjutnya yaitu dzikir, karena sesungguhnya dzikir merupakan perbuatan yang dapat dilakukan siapa saja dan di mana saja. Kebiasaan membaca dzikir menjadi indikasi hidupnya hati seorang manusia.
Seperti yang diketahui jenis dzikir sangatlah banyak. Namun perempuan haid dapat mengamalkan ucapan tasbih, tahmid, takbir, hauqalah, dan lain sebagainya. Selain itu, mereka dianjurkan untuk aktif dalam majelis istighotsah, tahlilan, atau forum dzikir lainnya sebab hal itu termasuk bernilai ibadah.
3. Berdoa
Doa menjadi ibadah yang paling mudah dan sangat dianjurkan bagi perempuan yang tengah memasuki masa haid atau nifas. Bahkan dalam sebuah hadits doa disebut sebagai mukhkhul ‘ibâdah atau otak dari ibadah. Doa sendiri dapat dilafalkan dengan menggunakan bahasa apa saja, kapan saja, dan oleh siapapum.
Lebih dari sekadar meminta, doa yang berasal kata dari da‘â-yad‘û-du‘â berarti berseru atau memanggil. Dengan doa, berarti kita sedang ikhtiar mendekatkan diri kepada Allah. Berdoa dapat juga disebut sebagai bermunajat.
4. Menghafalkan Al-Quran
Seperti yang disebutkan di atas, bahwa perempuan haid dilarang untuk membaca dan menyentuh Al-Quran. Akan tetapi menurut beberapa pendapat, mereka tetap boleh membaca Al-Quran tetapi tidak menyentuhnya. Hal ini dimaksudkan agar tetap menjaga hafalannya, berdoa dan lain sebagainya.
"Apabila ada tujuan berdzikir saja atau berdoa, atau mencari berkah atau menjaga hafalan, atau tanpa tujuan apa pun (selama tidak berniat membaca Al-Qur'an) maka (membaca Al-Qu'an bagi perempuan haid) tidak diharamkan. Kerena ketika dijumpai suatu qarinah, maka yang dibacanya itu bukanlah Al-Qur'an kecuali jika memang dia sengaja berniat membaca Al-Qur'an. Walaupun bacaan itu seseungguhnya adalah bagian dari Al-Qur'an semisal surat al-ikhlas."
5. Melakukan kegiatan sosial
Di samping beberapa amal ibadah yang bersifat ritual, umat muslim juga diperintahkan untuk memperbanyak melakukan sejumlah kegiatan positif yang bersifat sosial. Kegiatan sosial tersebut dapat berupa bersilaturahmi, donor darah, membantu sesama, memberi makan kaum fakir, mengajar, menyediakan sekolah gratis untuk anak jalanan, dan lain sebagainya.
Nah mulai sekarang Anda dapat melafalkan bacaan doa hari pertama haid dan beberapa amalan lainnya supaya mendapat perlindungan dan pahala dari Allah SWT. Semoga dapat menambah keimanan dan ketakwaan setiap umat muslim.
Kontributor : Putri Ayu Nanda Sari