Asal-usul Rebo Wekasan Mulai Awal Abad ke-17, Masa Penyebaran Dakwah Wali

Rifan Aditya Suara.Com
Minggu, 18 September 2022 | 23:40 WIB
Asal-usul Rebo Wekasan Mulai Awal Abad ke-17, Masa Penyebaran Dakwah Wali
Ilustrasi asal-usul Rebo Wekasan (Freepik)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Di Aceh, tradisi Rebo Wekasan ini dikenal dengan istilah Makmegang. Masyarakat akan melakukan ritual di tepi pantai dengan berdoa bersama yang kemudian dipimpin oleh seorang Teungku. Lalu diikuti oleh tokoh agama, tokoh masyarakat dan berbagai warga Aceh.

Sementara di Jawa, tradisi Rebo Wekasan biasanya akan dilakukan oleh masyarakat pesisir pantai dengan tata caranya masing-masing. Contohnya di Banten dan Tasikmalaya, tradisi Rebo Wekasan akan dilakukan dengan melaksanakan ibadah sholat khusus bersama-sama pada pagi hari di hari Rabu terakhir bulan Safar.

Lain cerita di Bantul, tepatnya di daerah Wonokromo. Rebo Wekasan dilaksanakan dengan cara membuat lemper berukuran raksasa yang dibagikan kepada warga ataupun orang yang menghadiri acara tersebut.

Kemudian, tradisi Rebo Wekasan di Banyuwangi digelar dengan cara memakan nasi yang dibuat secara khusus di sepanjang tepi jalan.

Lalu, di Kalimantan Selatan, tradisi Rebo Wekasan disebut dengan Arba Mustamir. Tradisi ini diadakan dengan berbagai cara, misalnya dengan mengerjakan sholat sunnah disertai pembacaan doa tolak bala.

Tak sampai di situ, ada juga tradisi selamatan kampung dengan warganya yang tidak bepergian jauh, tidak melanggar pantangan, hingga mandi Safar yang bertujuan untuk membuang sial.

(Kontributor: Muhammad Zuhdi Hidayat)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI