Suara.com - Presiden Jokowi memerintahkan pengalihan kompor gas berbasis energi impor (LPG) ke kompor berbasis energi domestik (kompor listrik) atau yang lebih dikenal dengan nama kompor induksi.
PLN akan melakukan konversi kompor gas elpiji ke kompor listrik pada tahun ini. Rencananya, PLN akan menargetkan para pelanggan listrik subsidi untuk beralih menggunakan kompor induksi.
Adapun berikut serba-serbi seputar isu kompor elpiji yang akan diganti menjadi kompor listrik.
Menghemat Dana APBN
PLN mengklaim konversi kompor elpiji ke kompor induksi bisa menghemat Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) karena harga keekonomian listrik lebih murah ketimbang harga keekonomian elpiji.
Disampaikan oleh Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo, pihaknya telah melakukan uji klinis terhadap 2.000 proyek percontohan di Solo dan Bali.
Berdasarkan hitungan PLN, konversi kompor elpiji ke kompor listrik dalam skala besar mampu menghemat APBN sebesar Rp330 miliar per tahun untuk 300 ribu keluarga penerima manfaat pada tahun 2022.
Tahun depan, program konversi ini menargetkan 5 juta keluarga penerimaan manfaat yang diproyeksikan bisa menghemat biaya sekitar Rp5,5 triliun per tahun.
Pengguna Kompor Listrik Bisa Pakai Jalur Khusus
Baca Juga: Sebelum Beralih dari Gas Elpiji, Cek Kelebihan dan Kekurangan Kompor Listrik Induksi
Dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR RI, Rabu (14/9/2022), Dirut PLN Darmawan Prasodjo juga mengungkapkan para pengguna kompor listrik nantinya akan memakai jalur khusus.