Suara.com - Meski Pemilu baru dilaksanakan tahun 2024 mendatang, ancang-ancang menyambut pesta demokrasi itu sudah disiapkan sejak sekarang.
Tak terkecuali dari Partai Demokrat yang belakangan mencuri perhatian publik karena pernyataan Susilo Bambang Yudhoyono. Figur yang tak bisa lepas dari Partai Demokrat itu mengklaim siap turun gunung untuk mempersiapkan Pemilu 2024.
Meski masih dua tahun lagi, SBY mengaku sudah mempersiapkan diri dari sekarang karena mencium adanya tanda-tanda kecurangan saat itu.
Hal ini seperti dilihat Suara.com di unggahan akun Instagram @jayalah.negeriku. Tampak SBY berdiri di podium dan memberi arahan kepada para kadernya.
Baca Juga: Politisi PDIP Balas Sindiran AHY: BBM Era SBY Naiknya 254 Persen, Siapapun Boleh Menangis Saat itu
"Para kader, mengapa saya harus turun gunung menghadapi Pemilu 2024 mendatang?" ucap SBY sebagai pembuka arahannya, dikutip pada Sabtu (17/9/2022).
"Saya mendengar, mengetahui, bahwa ada tanda-tanda Pemilu 2024 bisa tidak jujur dan tidak adil," sambung SBY yang bak langsung melempar bom.
Lalu dugaan kecurangan seperti apa yang dimaksud SBY?
"Konon akan diatur dalam Pemilihan Presiden nanti yang hanya diinginkan oleh mereka, dua pasangan Capres dan Cawapres saja yang dikehendaki oleh mereka," beber SBY.
"Informasinya, Demokrat sebagai oposisi jangan harap bisa mengajukan Capres Cawapresnya sendiri, bersama koalisi tentu saja. Jahat bukan? Menginjak-injak hak rakyat bukan?" imbuhnya.
Baca Juga: Anies Masuk Radar Demokrat, Disebut Punya Chemistry dengan AHY
Kecurangan yang konon, menurut SBY, siap dilakukan di Pemilu 2024 ini pemicu sang mantan presiden untuk turun gunung. Tentu tujuannya hanya satu, mempertahankan Pemilu sebagai ajang untuk rakyat memilih dan dipilih alih-alih dikendalikan oleh penguasa.
SBY lantas membandingkannya dengan masa ketika Demokrat berada di lingkup pemerintahan selama 10 tahun ia menjabat.
"Dan ingat, selama 10 tahun dulu kita di pemerintahan, dua kali melaksanakan Pemilu serta Pilpres, Demokrat tidak pernah melakukan kebatilan seperti itu," pungkas SBY.
Video yang semula diunggah akun TikTok @pdemokrat.sumut itu jelas menuai pro dan kontra. Sebagian mendukung agar Demokrat kembali menjabat di pemerintahan, sementara sekelompok lain menilai narasi SBY sudah tak lagi relevan dengan situasi sekarang.
"Bukan turun gunung, tapi ambisius," sindir warganet.
"'Konon' ada candi yang di ciptakan menggunakan APBN dimana para petinggi partai terlibat," komentar warganet, mengingatkan kembali dengan megakorupsi Hambalang yang menjerat sejumlah pejabat Demokrat.
"Wuiiihhh... kalau untuk menghadapi pemilu 2024 sehat ya pak," ujar warganet lain.
"Pokoknya pak SBY harus turun, semangat pak," kata warganet yang pro dengan pernyataan SBY.
"Bapak ajukan calon kembali, sebagian rakyat banyak yang senang kepemimpinan bapak," imbuh warganet lain.
"Ya Allah kami rindu kepemimpinanmu pak," timpal yang lainnya.
Demokrat Sepakat Ajukan AHY Sebagai Capres 2024
Partai Demokrat mengadakan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) pada Jumat (16/9/2022) di Surabaya, Jawa Timur.
Pada kesempatan yang dihadiri 3.000 kader itu, Demokrat secara bulat sepakat mengajukan AHY sebagai capres tahun 2024 mendatang.
Bukan hanya itu, AHY juga menyampaikan beberapa isu kepada ribuan pendukungnya tersebut. Termasuk menilai kondisi Indonesia saat ini yang cenderung memburuk setelah ayahnya, SBY, lengser dari jabatan presiden periode 2004-2014.
Karena itulah, AHY mengklaim Indonesia saat ini merindukan era pemerintahan SBY. "Intinya rakyat merindukan kepemimpinan dari Partai Demokrat," ungkap AHY.