"Saya senang menyelesaikan apa yang dibutuhkan dan membantu semua orang di tempat itu, ... hanya saja ada juga harapan dibayar untuk pekerjaan Anda."
Tapi Jeremy mengatakan ia sudah lama tidak bekerja lagi, tapi ia merasa industrii pelayanan restoran dan hotel di Australia sudah semakin peduli dengan karyawannya.
"Kalau saya bilang, ya, kondisinya sudah berubah, dan saya telah melihat lebih banyak perubahan positif, tapi apakah itu terjadi dalam waktu yang cepat atau tidak, itu masalah yang lain lagi," katanya.
"Saya melihat budaya telah meningkat sejak saya bekerja mungkin satu dekade yang lalu, jadi saya telah melihat perubahan positif, pada dasarnya lebih menghormati."
Namun diperlakukan secara hormat tidak dirasakan di semua tempat, hanya 48 persen pekerja yang disurvei merasa mereka diperlakukan dengan terhormat di tempat kerja mereka saat ini atau di masa lalu.
Demikian pula, hanya 43 persen pekerja yang merasa diberi dukungan di tempat kerja dengan diberikan "feedback".
Dr Robinson mengatakan dengan industri restoran dan perhotelan yang terpengaruh oleh pandemi, sekarang adalah waktu yang tepat untuk menjadikan sektor ini lebih baik bagi para pekerjanya.
"Saya pikir industri ini mulai menyadari pasar tenaga kerja internasional bisa membantu saat musim sibuk atau kebutuhan jangka pendek ... tetapi itu benar-benar tidak dapat diandalkan dalam jangka panjang, karena pasokan pekerja [terbatas], saya pikir mereka mulai mengakui itu," katanya.
"Dengan kata lain, benar-benar harus ada investasi besar untuk tenaga kerja lokal yang kita miliki."
Baca Juga: Bikin Overdosis dan Picu Kematian, Penjualan Paracetamol di Australia Bakal Dibatasi!
Direktur eksekutif Serikat Pekerja, Godfrey Moase, mengatakan laporan itu bisa merugikan sejumlah pekerja perhotelan yang pernah dibayar rendah atau mengalami pelecehan, namun sekarang sudah keluar.