Bos Kelompok Paramiliter Rusia Bela Keputusan Kirim Napi ke Perang Ukraina

Diana Mariska Suara.Com
Jum'at, 16 September 2022 | 14:59 WIB
Bos Kelompok Paramiliter Rusia Bela Keputusan Kirim Napi ke Perang Ukraina
Patroli tentara Rusia di Mariupol Ukraina. (Foto: AFP)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemimpin kelompok paramiliter Rusia baru-baru ini membela keputusan merekrut dan mengirim narapidana untuk berperang di Ukraina.

Ketua Grup Wagner, Yevgeny Prigozhin, menyebut individu-individu yang tidak setuju atas dikirimnya tahanan di Rusia ke medan perang dapat mengirim anak-anak mereka untuk ikut berperang.

Seperti diberitakan BBC, dalam pernyataannya, Prigozhin mengatakan jika ia merupakan seorang narapidana, bergabung dengan Wagner akan menjadi sebuah kehormatan guna “membayar hutangnya kepada Tanah Air”.

“Pilihannya adalah perusahaan militer swasta dan narapidana atau anak-anakmu. Silakan pilih sendiri,” ujar Prigozhin.

Sebelumnya, sebuah video beredar luas di media sosial yang memperlihatkan Prigozhin merekrut tahanan di penjara untuk berperang di Ukraina. Ia menjanjikan kebebasan apabila mereka bergabung dan berjuang dengan kelompoknya selama enam bulan.

Walaupun hukum di Rusia tidak mengakui adanya pembebasan tahanan yang bergabung dengan militer, Prigozhin memastikan bahwa mereka “tidak akan kembali ke balik jeruji besi’ setelah mengabdi dengan Grup Wagner.

Meski demikin, ia juga mengingatkan konsekuensi apabila para tahanan membelot.

“Jika kalian sampai di Ukraina dan merasa kalian tidak bisa melakukan [peperangan ini], kami akan mengeksekusi kalian,” ujar Prigozhin dalam video.

Belum ada informasi pasti mengenai siapa yang merekam video itu. Namun, BBC menyebut tool pengenalan wajah dan informasi dari berbagai sumber mengonfirmasi bahwa sososk di dalam video adalah Yevgeny Prigozhin.

Prigozhin sebelumnya pernah membantah memiliki kaitan dengan Grup Wagner, tetapi rekaman video menunjukkan ia memperkenalkan diri sebagai “perwakilan perusahaan militer swasta”.

“Mungkin kalian pernah dengar namanya, yaitu Grup Wagner,” katanya kepada para tahanan.

Kelompok ini juga pernah dikirim ke Ukraina, Suriah, dan beberapa lokasi konflik di Afrika.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI