Suara.com - Pemuda asal Madiun bernama Muhammad Agung Hidayatullah alias MAH (21) kini diamankan oleh kepolisian terkait dengan kasus hacker Bjorka.
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol. Dedi Prasetyo mengungkap bahwa Agung alias MAH kini sedang diamankan dan akan diperiksa oleh kepolisian.
"Yang di Madiun sedang didalami terkait masalah yang bersangkutan (peretasan)," kata Dedi di Mabes Polri, Jakarta, Kamis.
Meski telah diamankan, penangkapan MAH menyimpan segudang kejanggalan. Sebab, MAH ternyata hanya bekerja sebagai seorang pedagang es. Jangankan keahlian meretas, MAH ternyata tak memiliki perangkat komputer dan akses jaringan internet.
Baca Juga: Komjen Dharma Pongrekun Disebut-sebut Jadi Lawan Bjorka Paling Seimbang, Ini Sosoknya
Menanggapi isu kekinian, Bjorka menduga bahwa penangkapan MAH adalah imbas dari sosok Dark Tracer yang menyarankan melacak Bjorka melalui dompet uang kripto.
Tak hanya itu, berikut sederet kejanggalan terkait penangkapan MAH yang terseret pusaran kasus peretasan Bjorka.
MAH ternyata hanya seorang pedagang es
Sang ibunda dari MAH turut buka suara terhadap penangkapan yang menimpa putranya tersebut. Adapun pengakuan ibu MAH kini menjadi viral dan tersebar luas usai diunggah kembali berbagai akun media sosial, salah satunya @majeliskopi08.
Perempuan tersebut mengungkap bahwa anaknya berkeseharian membantunya menjual es di pasar yang tak jauh dari rumah, Dusun Mawatsari, Desa Banjarsari Kulon, Kabupaten Madiun.
Baca Juga: Marak Aksi Hacker, Polri Akui Tingkat Polda Kesulitan Tangani Kejahatan Siber
Ibunda MAH mengungkap bahwa keluarga tak memiliki komputer dan jaringan internet
Boro-boro memiliki kemampuan hacking, MAH ternyata tak memiliki komputer maupun laptop. Rumah MAH juga tak dilengkapi dengan jaringan internet yang memadai.
Perangkat elektronik yang dimiliki Agung hanyalah sebuah ponsel.
Ibu MAH: Buat makan sehari-hari aja repot
Sang ibunda juga mengungkap bahwa keluarganya harus memutar otak agar dapat makan sehari-hari.
"Kita orang ngga punya (komputer dan jaringan internet), makan sehari-hari aja repot," kata ibunda MAH seperti dikutip dari video yang diunggah akun Instagram @majeliskopi08.
Keseharian ibunda MAH hanyalah seorang buruh tani untuk memenuhi nafkah keluarganya. Itupun harus dibantu oleh Agung yang berjualan es di pasar.
MAH ditangkap, Bjorka masih bisa berkoar-koar di internet
Kejanggalan terkait penangkapan MAH yang diduga Bjorka semakin mencuat usai sosok Bjorka masih bisa mengunggah komentar melalui akun Telegram miliknya. Bjorka juga turut mengomentari penangkapan Agung yang diduga sebagai dirinya.
Tak hanya itu, Bjorka juga mengomentari soal klaim dari pemerintah bahwa mereka sudah mengantongi identitasnya.
Terkait dengan penangkapan MAH yang dinilai sebagai kambing hitam, Bjorka menuding sosok Dark Tracer yang sempat memberikan informasi terkait dengan cara melacak Bjorka.
"Untuk orang Dark Tracer, ini adalah dosa kalian menyediakan layanan palsu ke pemerintah Indonesia dan memberikan informasi yang salah kepada para idiot," tulis Bjorka melalui grup Telegram.
Sosok Dark Tracer lacak Bjorka pernah main kripto
Bjorka menuding bahwa pemerintah mendapatkan informasi salah dari Dark Tracer sehingga berujung ke penangkapan MAH. Adapun Dark Tracer sempat menyinggung bahwa Bjorka pernah bertransaksi uang kripto dan menyarankan melacak identitasnya dari dompet kripto miliknya.
"Ini adalah dompet cryptocurrency Bjorka. Ada transaksi di dompet bitcoin (miliknya). Ini bisa membantu melacaknya," terang @darktracer_int pada Senin (12/9/2022).
Bjorka sendiri juga diduga pernah memperkuat tudingan Dark Tracer tersebut. Sebab, sebuah akun yang mengatasnamakan Bjorka sempat menawarkan uang kripto bermata Etherium (ETH) bagi siapa yang dapat menangkap pembunuh Munir.
"Jadi menurut Anda siapa yang bertanggung jawab untuk pembunuhan Munir? Ada hadiah $100 eth untuk satu orang beruntung," cuit Bjorka lewat akun Twitter @bjorkanesian yang kini telah ditangguhkan.
Kontributor : Armand Ilham