Ngaku Siap Nyapres Padahal Masih Jabat Gubernur DKI, Gilbert PDIP: Memang Anies Kurang Beretika

Jum'at, 16 September 2022 | 13:55 WIB
Ngaku Siap Nyapres Padahal Masih Jabat Gubernur DKI, Gilbert PDIP: Memang Anies Kurang Beretika
Ngaku Siap Nyapres Padahal Masih Jabat Gubernur DKI, Gilbert PDIP: Memang Anies Kurang Beretika. (ist)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Anggota Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Gilbert Simanjuntak mengritik Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang menyatakan siap menjadi Calon Presiden (Capres) pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang. Ia menilai pernyataan Anies itu kurang beretika.

Pasalnya, Anies mengutarakan kesiapannya dalam kontestasi politik itu saat masih menjabat sebagai Kepala Daerah. Seharusnya, jika ingin menyatakan maju pada Pilpres, sebaiknya mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu menunggu masa jabatannya habis.

"Saya melihat jawaban menjadi Pilpres kurang pas/etis, saat ini masih menjabat," ujar Gilbert saat dikonfirmasi, Jumat (16/9/2022).

Baca Juga: Anies Ngaku Siap Nyapres 2024, NasDem: Alhamdulillah, Sudah Terbuka Ya

Memang, kata Gilbert, tidak ada aturan yang melarang Anies untuk menyatakan kesiapan maju dalam Pilpres. Hal ini disebutnya hanya persoalan etika.

Namun, ia menyebut memang Anies selama menjabat sebagai Gubernur kurang menunjukan etika yang baik. Ia mencontohkan Anies yang kerap digantikan oleh Wakilnya Ahmad Riza Patria saat rapat paripurna di DPRD DKI.

"Tapi memang Bung Anies kurang memahami etika begitu, contohnya rapat dengan DPRD saja hampir selalu absen," jelasnya.

Anggota Komisi B Gilbert Simanjuntak saat menghadiri rapat Komisi B di gedung DPRD DKI, Senin (3/2/2020). (Suara.com/Fakhri).
Gilbert Simanjuntak (mengenakan jas hitam) saat menghadiri rapat Komisi B di gedung DPRD DKI, Senin (3/2/2020). (Suara.com/Fakhri).

Selain itu, menurutnya belum tentu juga Anies bisa maju ke kontestasi politik itu. Sebab, sampai saat ini belum ada partai yang mau menerima mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu.

"Saya kira itu keputusan yang baik, dan haknya. Nanti kita lihat apakah ada Partai yang mau menerima," ucap Gilbert.

Baca Juga: Bisakah Presiden 2 Periode Maju Jadi Cawapres? Berpotensi Langgar Norma dan Konstitusi

Ia mencontohka PDIP yang kemungkinan tak mau mengusung Anies. Sebab, partai lambang banteng itu lebih memilih kader sendiri yang sudah berusaha membesarkan nama partai dari awal.

"Karena selayaknya mereka yang berkeringat membangun Partai yang biasanya dicalonkan. PDIP lebih melihat rekam jejak, dedikasi dan kinerja," ucapnya.

Kendati demikian, menurutnya tak tertutup kemungkinan Anies akan dipinang oleh partai lain. Pertimbangan utamanya adalah kinerja dan rekam jejak Anies selama menjadi orang nomor satu di Jakarta itu.

"Mungkin ada partai lain yang berminat. Itu akan membuktikan apakah kinerjanya selama jadi Gubernur memang layak jadi Presiden atau tidak, lewat pilihan rakyat."

Siap Nyapres

Gubernur Anies sebelumnya, mengaku siap maju Capres pada 2024 mendatang. Namun, ia akan ikut dalam kontestasi politik itu apabila ada partai yang mengusung.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menemui awak media usai menjalani pemeriksaan di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Rabu (7/9/2022). [Suara.com/Alfian Winanto]
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menemui awak media usai menjalani pemeriksaan di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Rabu (7/9/2022). [Suara.com/Alfian Winanto]

Pernyataan ini Anies sampaikan kepada media Reuters Singapura. Anies diketahui beberapa hari belakangan berada di Singapura untuk menerima penghargaan dan kegiatan lainnya.

“Saya siap maju sebagai presiden bila ada partai yang mengusung,” ujar Anies mengutip pemberitaan Reuters Singapura, Jumat.

Selama menjabat sebagai Gubernur DKI, banyak lembaga survei yang menyebut Anies memiliki elektabilitas tinggi berdasarkan hasil jajak pendapat. Nama Anies masuk tiga besar Capres potensial nasional.

Dua lainnya adalah Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.

Anies sendiri mengaku kaget karena elektabilitasnya yang meroket.

"Survei yang tidak diminta ini terjadi bahkan sebelum saya berkampanye, saya pikir mereka memberi saya lebih banyak kredibilitas."

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI