
"Kami mengalami flight control problem, request return to base," ujar Harvino. Permintaan ini pun segera diiyakan pihak Bandara Soekarno Hatta yang mempersiapkan sejumlah arahan.
Bhavye kemudian meminta co-pilot-nya mengambil alih kontrol pesawat untuk sementara, yang lagi-lagi memperdengarkan keputusasaan Harvino. "Wah.. bener-bener nih. Capt! Pesawat turun terus, tidak bisa di-recover!" keluhnya.
Keduanya kemudian bergotong royong menaikkan ketinggian pesawat secara manual. Teriakan "Up!", "Naik!", dan "Pull!" terdengar bersahut-sahutan seiring dengan kerja keras keduanya untuk mengembalikan posisi pesawat.
Tentu bisa dibayangkan seberapa menegangkannya situasi saat itu, terutama bagi Bhavye Suneja dan Harvino yang menjadi pengendali pesawat.
"Capt! Capt! Capt! Jatuh! Tidak bisa dikendalikan!"
"No! No! No!"

Instruksi yang sarat akan kepanikan terus terdengar selama beberapa detik setelahnya. Namun upaya mereka menemui titik akhir ketika Bhavye Suneja dan Harvino gagal mempertahankan ketinggian pesawat.
Bahkan, yang lebih membuat merinding, terdengar teriakan takbir Harvino sang co-pilot saat pesawat Lion Air JT 610 jatuh menabrak lautan.
"It's the end!"
Baca Juga: Polri: ACT Tilep Donasi Boeing untuk Korban Kecelakaan Lion Air hingga Rp107,3 M
"Allahuakbar!"