Suara.com - Pernyataan Anggota Komisi I DPR RI, Effendi Simbolon mengundang amarah prajurit TNI di berbagai daerah.
Dalam hal ini, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal Dudung Abdurachman meminta seluruh jajarannya bergerak melawan Effendi Simbolon.
Video pernyataan Jenderal Dudung tersebut beredar di media sosial.
"Kita jadi petarung jadi pejuang, jangan jadi sayur, jangan kita diam saja dia itu siapa enggak berpengaruh harga diri kehormatan kita kok diinjak sama dia, saya tahu juga dia dapat angin soalnya," ungkap Jenderal Dudung.
"Ke depan enggak ada orang seperti itu, jangan salahkan nanti prajurit kita ngamuk, sudah panas dari bintara marah kok tingkat perwira diam saja," tambahnya.
Lebih lanjut, Dudung meminta agar prajuritnya tak perlu takur bergerak mengecam pernyataan Effendi Simbolon.
![KSAD Jenderal Dudung Abdurachman memberi arahan kepada para perwira remaja lulusan Akmil tahun 2022 di Mabesad, Kamis (14/7/2022). [ANTARA]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/07/15/94306-ksad-jenderal-dudung-abdurachman.jpg)
"Enggak usah takut kalian dicopot segala macam, saya yang tanggungjawab," imbuhnya lagi.
Usai perintah Dudung, puluhan video Dandim dari berbagai daerah yang mengecam Effendi Simbolon beredar.
Menanggapi video KSAD Jenderal Dudung Abdurachman, pengamat militer Connie Rahakundini menyebutkan bahwa ia dikejutkan dengan sikap emosional KSAD Dudung.
Baca Juga: MKD Bicara Sanksi PAW Effendi Simbolon Buntut Ucapan 'Gerombolan'
"Itu bahaya menurut saya melangar aturan TNI, kita musti ingat Presiden Soekarno menyatakan angkatan perang tidak boleh ikut politik dan diambing-ambingkan politik," ujar Connir dalam wawancara yang tayang di YouTube CNN Rabu (15/9/2022).