Suara.com - Salah satu hal yang sangat disorot publik dalam kasus kematian Brigadir J adalah potensi penyalahgunaan kekuasaan yang dilakukan tersangka Ferdy Sambo.
Bahkan beberapa pihak menuding Sambo sangat ditakuti sampai menyebabkan perjalanan kasus begitu berbelit. Salah satu yang blak-blakan membahas hal tersebut adalah aktivis wanita Irma Hutabarat.
Bahkan di podcast-nya bersama Refly Harun, Irma terang-terangan mengungkap dugaan adanya kesepakatan yang membuat istri Sambo, Putri Candrawathi, tidak kunjung ditahan meski telah berstatus tersangka.
"Itu mungkin salah satu dari deal-nya," ujar Irma, seperti dikutip Suara.com pada Kamis (15/9/2022). "Don't touch my wife, I will tell people what you do."
"Dia punya list-nya dong, dosa-dosa semua petinggi-petinggi. Jadi dia punya list siapa saja yang sudah terima apa saja, saya pikir itu sangat powerful," sambung Irma.
Bahkan Irma kembali mengingatkan soal pengakuan beberapa pihak yang menyiratkan seberapa berkuasanya Sambo. "Makanya bolak-balik kan Mahfud MD bilang ini luar biasa kuasanya Kaisar Sambo," katanya.
Aktivis yang pernah aktif menjadi jurnalis itu menyebut Sambo sangat mementingkan pencitraan. Ada beberapa hal yang diincar Sambo, seperti agar tidak dijadikan tersangka kasus penembakan Brigadir J.
Karena itulah skenario awalnya menempatkan Bharada E sebagai eksekutor utama penembakan Brigadir J. Meski begitu, skenario tersebut mulai rontok setelah satu-persatu tersangka berbalik arah, mulai dari Bharada E hingga Bripka RR.
"Soal citranya tuh, yang harus dia jaga. Bagaimana supaya satu, dia tidak ditahan. Dua tidak pakai baju tersangka," tutur Irma.
Baca Juga: Ferdy Sambo akan Lolos dari Hukuman Mati, Benarkah ? Ini Alasannya
"Jadi soal pencitraan yang sangat penting itu harus menjadi bagian dari kesepakatan. Kesepakatan bahwa tetap terjaga harkat dan martabat sebagai seorang nyonya jenderal, tetap pakai baju bagus, tas bagus, dengan tidak mau disamakan dengan tahanan atau tersangka lain," sambungnya.
Diakui Irma, keistimewaan yang diterima Putri seperti tak ditahan sampai bisa hadir dengan pakaian putih-putih di rekonstruksi adegan membuat keluarga Brigadir J juga kesal.
"Roslin Simanjuntak bilang, 'Ini gimana sih rekonstruksi kayak mau kondangan. Pakai tas bagus, pakai baju bagus, seolah-olah bukan tersangka'. Dan itu penting lho," pungkas Irma.
Kuasa Hukum Brigadir J Juga Ungkap Mabes Polri Ciut Hadapi Kasus Ferdy Sambo
Johnson Simanjuntak mengungkap Mabes Polri bahkan sampai dibuat ciut karena kuatnya cengkeraman geng Ferdy Sambo yang disebut-sebut dibekingi banyak nama penting tersebut.
"Sudah puluhan tahun kami ke Mabes (Polri). Tapi kali ini kami datang udah agak kaget. Kenapa? Penjagaan ketat dan bukan seperti biasa. Mulai turun Brimob, dengan senjata di bawah, pakai loreng, dijaga dimana-mana. Saya kan kaget," terang Johnson di podcast Refly Harun.
Situasi tak biasa ini pun membuat Johnson menanyai sejumlah pihak di Mabes Polri, yang malah semakin menunjukkan seberapa takutnya mereka.
"Saya tanya, 'Kenapa ini Bos? Kenapa sampai harus kayak gini?' (Dijawab), 'Hati-hati, kita sendiri juga bahaya. Makanya ini Bang, jadi kami mohon, tolonglah...'" kata Johnson.
"'Masa sih, ini Mabes (tapi) kalian terancam begitu?' (Dijawab), 'Ya pokoknya, sudah jangan ngomong gede-gede Bang, yang penting ini jalan.' Anda bisa bayangkan, polisi di Mabes begitu, bagaimana kita yang sipil, yang datang dari luar?" tambahnya.