Suara.com - Aksi Eko Kuntadhi yang diduga menyebar video berisi penghinaan terhadap Ustadzah Imaz Fatimatuz Zahra atau Ning Imaz telah memicu kegaduhan dan banjir kecaman. Mantan Ketua Umum Ganjarist itu menggunakan kata-kata kasar saat menyinggung Ning Imaz.
Melansir dari Wartaekonomi.co.id -- jaringan Suara.com, salah satu kecaman datang dari Ketua PWNU DKI, Dr. Samsul Maarif. Ia menyoroti karakter Eko yang dianggapnya negatif karena menghina perempuan dari Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur itu.
Samsul mengingatkan kritik merupakan hal yang wajar dalam demokrasi. Namun itu tidak wajar jika menggunakan kalimat yang kotor dan kasar, seperti yang dilakukan Eko.
“Kritik boleh. Tapi tidak dengan menggunakan kalimat-kalimat kotor, kalimat- kalimat kasar. Ini saya kira Eko ini sudah terlalu biasa menghina. Dia punya karakter yang negatif,” kata Samsul Maarif dalam keterangan, Rabu (14/9/2022).
Menurutnya, Eko tidak memahami nilai-nilai Pancasila. Ini terlihat dari aksi Eko yang tidak diduga melanggar hak orang lain mengenai etika dan akhlak.
“(Eko) tidak memahami nilai Pancasila. Kenapa? Ini memang negeri demokrasi, tetapi demokrasi itu terbatas dengan hak-hak orang lain. Dibatasi dengan etika dan akhlak,” ujar Samsul.
Samsul mendesak Eko Kuntadhi agar segera meminta maaf atas perbuatannya yang sudah membuat kegaduhan.
“Saya kira tolonglah minta maaf,” desak Samsul.
Eko Kuntadhi minta maaf dan janji sowan ke Pesantren Lirboyo
Baca Juga: Ning Imaz Jawab Permintaan Maaf Eko Kuntadhi: Minta Maafnya Jangan ke Saya, Ke Imam Ibnu Katsir
Gelombang kecaman akhirnya Eko Kuntadhi meminta maaf dan mengakui kesalahannya kepada Ning Imaz. Ia langsung menghapus cuitan yang dinilai menghina Ning Imaz.