"Tokoh-tokoh dan lembaga negara ikut disinggung dan merespons sehingga engagement isu ini akan tinggi. Ini plot operasi intelijen tingkat tinggi," lanjut si karakter.
Di bagian panel terakhir, Errik membuat karakter seorang badut yang sedang membawa toa.
"Nggak semua pejabat tahu agar responsnya natural. Makanya si badut Gerard gak dipecat presiden. Kebegoannya natural dan itu sangat membantu," pungkasnya.
Unggahan ini pun lantas menuai beragam komentar dari publik. Warganet menyebut teori yang dibuat oleh Errik begitu masuk akal.
"Itu siapa? Anya Porger?" kata warganet.
"Nggak tahu yang bagian yang lainnya kurang update. Tapi amat sangat setuju sama slide terakhir. Begonya itu natural banget," imbuh warganet lain.
"Nah ini make sense," ujar warganet lain.
"Jika ini cuma teori, mudah-mudahan teori itu nggak bener dan beneran murni penyerangan," tambah warganet lainnya lagi.
Baca Juga: Dituduh sebagai Hacker Bjorka, Pemuda Cirebon: Saya Cuma Editor Video Biasa