Duh, Pandemi Covid-19 Berpotensi Semakin Panjang, Biang Keroknya Omicron Varian Ini

Rabu, 14 September 2022 | 18:14 WIB
Duh, Pandemi Covid-19 Berpotensi Semakin Panjang, Biang Keroknya Omicron Varian Ini
Ilustrasi Covid-19. (Dok. ANTARA)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pandemi Covid-19 berpotensi berlangsung semakin lama gegara penyebaran subvarian Omicron BA2.75.2. Varian jenis itu diprediksi bisa memperpanjang durasi gelombang 4 pandemi karena mampu menghindar dari imunitas vaksin.

Hal ini dikatakan oleh epidemiolog dari Universitas Griffith, Australia Dicky Budiman. Ia mencontohkan kasus Covid-19 subvarian Omicron BA2.75.2 yang terjadi di India, di mana varian itu bisa menembus kekebalan warga yang sudah divaksin.

"Saat ini yang menjadi perhatian dunia seperti Subvarian Omicron BA2.75.2 dengan pertumbuhan. Kasusnya di India itu lebih cepat, juga terkesan menurunkan efikasi dari imunitas saat divaksin," kata Dicky Budiman di Jakarta, Rabu (14/9/2022).

Adapun subvarian Covid-19 terbaru itu muncul di tengah dominasi kasus BA.4 dan BA.5 yang sudah menginfeksi masyarakat, baik mereka yang sudah divaksinasi, bahkan booster atau dosis penguat.

Baca Juga: Tunjangan Makan Tak Kunjung Dibayar, Relawan RSKI Galang Mengadu ke DPRD Kepri

"Di India dan negara maju sama seperti di Indonesia, itu artinya orang yang mengalami keluhan meningkat. Kapasitas testing mereka tidak semasif seperti China, tapi yang memiliki keluhan itu juga relatif lebih banyak sehingga harus diwaspadai," lanjutnya.

Dicky memperingatkan masyarakat agar waspada terhadap subvarian BA2.75, yang kini berkembang menjadi BA2.75.2. Pasalnya, kombinasi keduanya bisa berpotensi memperpanjang durasi pandemi Covid-19 Indonesia.

Kewaspadaan perlu dilakukan oleh  orang tanpa gejala (OTG) atau asimptomatis, di mana saat ini terdeteksi mencapai 80 persen dari total pasien yang terinfeksi di Indonesia.

"Masalahnya saat ini, setidaknya 60 persen dari kasus transmisi atau penularan itu terjadi dari kasus yang tidak bergejala. Ini yang harus diwaspadai," katanya.

Ia menambahkan proteksi terbaik dengan vaksinasi booster karena orang yang sudah terinfeksi bahkan kurang lebih sebulan terakhir, masih bisa terinfeksi lagi.

Baca Juga: Banyak Bangunan Sekolah Rusak, Anggota DPR RI Syaiful Huda Dorong Pemkab Karawang Prioritaskan Sektor Pendidikan

"Jadi tidak ada kekebalan pascainfeksi yang menetap dan kuat. Ini yang harus dipahami," demikian Dicky Budiman. [ANTARA]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI