Tahun 2010, Media WikiLeaks berhasil merilis dokumen, yaitu sebanyak 250.000 lebih kabel diplomatik Departemen Luar Negeri Amerika Serikat dari kedutaan besarnya di dunia.
Dokumen tersebut mengungkap berbagai macam fakta, diantaranya yaitu fakta bahwa Amerika Serikat memata-matai Sekretaris Jenderal PBB pada saat itu, Ban Ki-moon, dan perwakilan Dewan Keamanan PBB lainnya.
Dalam kabel diplomatik tersebut, digambarkan bahwa Kanselir Jerman, Angela Merkel sebagai orang yang tidak memiliki kreatifitas, sementara itu, Presiden Prancis, Nicolas Sarkozy digambarkan sebagai orang yang rentan dan otoriter.
Tidak hanya itu, Presiden Barack Obama dinasihati bahwa dukungan Sarkozy untuk perang di Afghanistan bisa diamankan dengan menggunakan “Sanjungan”.
Akibat dari kebocoran yang mengungkap berbagai fakta tersebut, Partai Konservatif Inggris merasa malu dengan kebocoran kabel tersebut.
5. Kebocoran Dokumen yang Membuktikan Kebohongan Amerika Serikat di Afghanistan
Seperti diketahui, sudah 18 tahun lamanya Amerika Serikat berperang di Afghanistan. Berdasarkan informasi yang beredar, sebagai bagian dari proyek pemerintah untuk mengetahui apa yang salah, sebuah lembaga federal melakukan wawancara dengan lebih dari 400 orang yang memiliki keterlibatan langsung dalam perang tersebut.
Dalam wawancara tersebut, dilibatkan para tokoh-tokoh besar seperti duta besar, para jenderal, hingga para individu yang menyampaikan kesaksiannya mengenai kesalahan yang membuat perang di Afghanistan tersebut justru berlangsung semakin lama.
Media harian The Washington Post kemudian berhasil mendapatkan dan merilis lebih dari 2.000 halaman wawancara tersebut yang bertajuk “Lessons Learned”.
Baca Juga: BIN dan Polri Telah Kantongi Identitas Asli Bjorka, Mahfud MD: Tapi Belum Bisa Diumumkan
Dalam wawancara tersebut, terungkap bahwa tidak ada kesepakatan mengenai apa yang menjadi tujuan perang, terlebih tentang bagaimana cara untuk mengakhiri perang tersebut.