Nestapa Bripka RR, Ikut Skenario Sambo Demi Sekolah Perwira, Malah Terancam Mati

Rabu, 14 September 2022 | 17:23 WIB
Nestapa Bripka RR, Ikut Skenario Sambo Demi Sekolah Perwira, Malah Terancam Mati
Bripka RR - Nestapa Bripka RR, Ikut Skenario Sambo Demi Sekolah Perwira, Malah Terancam Mati (ist)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Aura kesedihan menyelimuti Bripka Ricky Rizal alias Bripka RR. Iming-iming dibiayai sekolah perwira oleh Ferdy Sambo tinggal angan, kini ia malah dihadapkan dengan ancaman hukuman mati.

Di awal kasus pembunuhan Brigadir J, Bripka RR sepakat menjalankan skenario Sambo. Kuasa hukum Bripka RR, Erman Umar menilai janji-janji Sambo memberangkatkannya sekolah perwira lah yang membuat Bripka RR tak enak hati dan merasa memiliki utang budi. Ia tak memiliki pilihan lain selain ikut skenario Sambo.

"Dia (Bripka RR) berniat mau sekolah. Dipersiapkan (Ferdy Sambo) untuk Oktober," kata Erman Umar dikutip Suara.com dari tayangan AIMAN di KompasTV, Rabu (14/9/2022).

Bagi Bripka RR, Sambo memiliki peran vital dalam kelanjutan nasib kariernya. Menempuh pendidikan sekolah perwira bukanlah hal mudah, terlebih biaya yang dikeluarkan juga tak sedikit.

Baca Juga: Komnas HAM Sebut Kekuasaan Ferdy Sambo Melebihi Abuse of Power

Sambo menjanjikan akan menyekolahkan Bripka RR sebagai perwira kepolisian pada Oktober 2022. Ia akan ditempatkan di Magelang, Jawa Tengah, sekaligus untuk mengurusi anak Sambo yang juga sekolah di sana.

"Rizal itu untuk ADC (aide-de-camp) sekarang untuk mengurus segala sesuatunya anaknya yang sekolah di Magelang, dan dia tinggal di Magelang. Kuat itu terakhir juga dibantu," tuturnya.

"RR meminta ke Ferdy Sambo untuk disekolahkan menjadi perwira?" tanya Aiman.

"Ya, begitu, dan dipersiapkan untuk Oktober," balas Erman lagi.

Dalam rekonstuksi penembakan Brigadir J beberapa waktu lalu, Erman melihat ada ketakutan di wajah Bripka RR. Terlebih, terungkap fakta Bripka RR sudah bekerja dengan Sambo cukup lama.

Baca Juga: Bripka RR Akui Brigadir J dan Istri Ferdy Sambo 15 Menit Berduaan di Kamar, Sejak Itu Sikap Yosua Berubah

Dimulai ketika Bripka RR menjadi sopir Sambo saat masih menjadi Kapolres hingga ia ditarik menjadi ajudan pribadinya pada 2018 lalu.

"Saya memang melihat pada saat pertemuan-pertemuan rekonstruksi, ada kelihatan masih takut," ujar Erman.

Namun, bayang-bayang utang budi itu hanya angin lalu. Kini Bripka RR memilih membelot skenario Sambo.

Bripka RR Balik Arah 

Bripka RR sudah ditetapkan sebagai salah satu tersangka kasus penembakan Brigadir J. Ia dijerat pasal 340 KUHP dengan ancaman hukuman mati. Belakangan ia mengubah kesaksiannya dalam kasus tersebut.

Ada peran istri dan ketiga anaknya yang berhasil menyadarkan Bripka RR untuk mengatakan kejujuran.

"Keluarga menangis dan meminta harus jujur, ingat keluarga, masih ada keluarga dan anak-anaknya juga masih kecil dan meminta Brigadir RR untuk terus terang karena masih ada keluarga yang dia miliki," ujar kuasa hukum Bripka RR, Zena Dinda Defaga di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Selasa (13/9/2022).

Permintaan sang istri dan kondisi ketiga anak Bripka RR yang masih kecil akhirnya membuat Bripka RR membelot.

Diminta Menembak Brigadir J

Detik-detik penembakan Brigadir J, Sambo sempat meminta Bripka RR yang menembak Brigadir J secara langsung. Permintaan itu disampaikan Sambo setelah rombongan Bripka RR tiba di rumah pribadi Sambo di Jalan Saguling, Jakarta Selatan, Jumat (8/7/2022).

Awalnya, Sambo menanyakan apakah Bripka RR mengetahui peristiwa di Magelang bahwa istrinya dilecehkan oleh Brigadir J. Bripka RR menjawab ia tidak mengetahui kejadian tersebut.

Setelah itu, Sambo meminta Bripka RR yang menembak Brigadir J. "'Kamu berani nembak Yosua?' Dia (Bripka RR) bilang 'Saya enggak berani, pak, saya enggak kuat mental saya'. Lalu Sambo suruh panggil E, papar Erman.

Bharada E alias Richard Eliezer lah yang akhirnya diperintahkan untuk menembak Brigadir J.

Bripka RR mengaku tak mengetahui apakah Sambo ikut menembak Brigadir J atau tidak. Sebab, saat tembakan pertama dimuntahkan, ia mendapatkan panggilan handy talkie (HT) dari ajudan Sambo lainnya, Brigadir Romer.

"Romer bertanya lewat HT ke RR, sehingga dia berbalik arah ke pintu keluar karena tidak melihat posisi Romer," ungkap Erman.

Tak lama kemudian, Bripka RR kembali masuk ke dalam rumah. Saat itu ia melihat Sambo sedang menembak ke arah dinding dan tangga. Tembakan itu dikeluarkan untuk mengelabui seolah-olah terjadi isniden baku tembak.

Skenario Sambo

Setelah insiden penembakan, para ajudan yang ada di lokasi penembakan dikumpulkan. Sambo memerintahkan anak buahnya untuk mengikuti skenario baku tembak antara Bharada E dan Brigadir J hingga membuat nyawa Brigadir J melayang.

Erman menduga para anak buah Sambo itu dikumpulkan di Provos Polri, Divisi Propam. Pasalnya, beberapa anak buah Sambo yang merupakan personel Propam diduga terlibat obstruction of justice atau upaya menghalangi proses penyidikan kasus penembakan Brigadir J.

"Mungkin di Provos, mungkin Sambo yang berperan. Saya tidak ingat betul karena tidak baca lengkap karena tebal juga (BAP-nya). Baru baca sepintas saya lihat dia (Bripka RR) sebelum BAP dikumpulkan," papar Erman.

Dijanjikan Hadiah Uang

Bripka RR secara terang-terangan mengaku dijanjikan mendapatkan sejumlah uang oleh Ferdy Sambo setelah kasus penembakan terjadi. Uang tersebut merupakan tanda ucapan terima kasih karena telah menjaga istri Sambo, Putri Candrawathi.

"Pak Sambo menyampaikan ada uang, tetapi kalimat dalam BAP yang saya baca, karena kalian sudah menjaga ibu (Putri Candrawathi)," ujar Erman.

Meski demikian, kini uang imbalan yang dijanjikan itu sudah diambil kembali oleh Sambo. Berapa besaran uang terima kasih itu tidak dirinci oleh Erman.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI