"Ia yang mencari, tentunya, untuk membeli produk yang ... memberikan manfaat kesehatan alami yang tepat untuk dirinya dan keluarganya," katanya.
Alastair mengatakan perusahaannya juga melayani turis di Australia yang mencari produk bersertifikat Halal untuk diri mereka sendiri atau untuk oleh-oleh.
"Pariwisata Muslim adalah industri besar, ada banyak turis yang datang dari luar negeri yang punya kepercayaan dan persyaratan tertentu dalam agamanya," katanya.
Tapi sebenarnya pasar produk bersertifikat halal yang paling cepat berkembang adalah di luar negeri.
"Pada tahun keuangan lalu, Indonesia tumbuh sebesar 37 persen, dan kelompok pasar internasional, yang sebagian besar berbasis konsumen ini tumbuh di atas 32 persen," katanya.
Sulitnya mendapat sertifikat halal
Menurut lembaga Austrade, Singapura, Indonesia, dan Malaysia ada di urutan teratas negara-negara ekspor Australia dengan permintaan produk bersertifikat Halal.
Tapi, para pebisnis di Australia juga ingin mengekspor produk-produk mereka ke negara-negara yang lebih jauh, seperti Arab Saudi dan Uni Emirat Arab.
"Kami melihat peluang fantastis untuk produk bersertifikat Halal di seluruh dunia,” kata Luisa Rust, manajer senior di Austrade, di sela-sela acara yang menawarkan burger bersertifikat halal."
"Di depan pintu kita, ada lebih dari 240 juta pelanggan potensial di Asia Tenggara."
Baca Juga: 13 Sertifikat Produk Halal Telah Diserahkan Kepada Pelaku UMK Metro
Namun mendapatkan sertifikasi halal tidaklah mudah, termasuk untuk pemain besar seperti perusahaan vitamin Blackmores.