Presiden China ke Luar Negeri Pertama Kalinya Sejak Pandemi

SiswantoABC Suara.Com
Rabu, 14 September 2022 | 13:34 WIB
Presiden China ke Luar Negeri Pertama Kalinya Sejak Pandemi
Presiden China Xi Jinping. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tidak terasa sudah pertengahan minggu lagi.

Seperti biasa, kami sudah menyiapkan serangkaian berita terbaru hari Rabu, 14 September 2022 untuk Anda. Selamat membaca!

Negara pertama yang akan dikunjungi Xi Jinping

Setelah lebih dari dua tahun tidak bisa ke luar negeri karena kebijakan COVID-19 yang ketat di China, Presiden Xi Jinping akan kembali melakukan kunjungan kenegaraan.

Kazakhstan dan Uzbekistan akan menjadi negara pertama yang ia akan kunjungi.

Baca Juga: Putin dan Xi Jinping akan Bahas Perang Ukraina saat Bertemu di Uzbekistan Pekan Ini

Presiden Xi akan menghadiri KTT Organisasi Kerja Sama Shanghai (SCO), di samping bertemu presiden kedua negara tersebut.

Lewat kunjungan ini, Presiden Xi ingin mempererat hubungan dengan negara Asia Tengah di saat hubungan dengan negara-negara barat renggang akibat dukungan "tak terbatas" China pada Rusia.

Dikabarkan bahwa dalam konferensi tersebut, Presiden Xi juga akan berjumpa dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin.

'Bukan Raja Saya'

Peti jenazah Ratu Elizabeth II tiba di Istana Buckingham Palace pada hari Selasa malam (13/09) di tengah hujan deras.

Raja Charles dan adik-adiknya menyambut kedatangan jenazah, bersama juga Pangeran William dan Harry.

Baca Juga: Hadiri KTT Di Uzbekistan, Presiden China Xi Jinping Lakukan Kunker Pertama Ke Luar Negeri Sejak Pandemi

Tapi ada beberapa warga Inggris yang melakukan unjuk rasa untuk menentang Raja Charles dan bentuk negara Monarki.

Aksi ini dilakukan setelah polisi di Edinburgh dan Oxford menangkap warga dan meminta seorang pengunjuk rasa untuk minggir dari gerbang Gedung Parlemen sebelum Raja Charles tiba di lokasi.

Melalui simbolisme kertas hitam dan putih, mereka mengutarakan kekhawatiran terhadap tindakan polisi dan dugaan pelanggaran kebebasan untuk berpendapat.

Upah di Indonesia dinaikkan

Setelah serangkaian unjuk rasa warga atas naiknya harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dilakukan di Indonesia, staf kantor presiden akhirnya menggelar dialog dengan warga.

Selasa kemarin, Kepala Sekretariat Kepresidenan Heru Budi Hartono mengatakan akan mempertimbangkan permintaan para pengunjuk rasa tersebut.

Menurutnya, warga menuntut revisi sistem penghitungan Upah Minimum Regional (UMR) dan UU Hak Cipta Kerja atau Omnibus Law.

Tuntutan ini berawal dari gaji pegawai hanya naik 1,09 persen di tahun 2022, padahal harga kebutuhan pokok semakin naik akibat pandemi.

Sementara itu, beberapa organisasi masyarakat akan melakukan unjuk rasa hingga kenaikan harga BBM dibatalkan.

Ada agen intelijen di Twitter?

Mantan kepala keamanan Twitter mengatakan "setidaknya ada satu agen" badan intelijen China dipekerjakan dalam perusahaan tersebut.

Peiter "Mudge" Zatko mengatakan Twitter telah mengizinkan India untuk menambahkan seorang agen dalam roster perusahaan tersebut.

Di hadapan pengadilan, ia mengatakan aksi ini berpotensi menimbulkan kebocoran data sensitif pengguna Twitter di China dan India.

Peiter dulunya adalah pakar keamanan siber yang dihormati, tapi diduga dipecat karena mengetahui informasi ini beberapa minggu sebelumnya.

Juru bicara Twitter mengatakan pengadilan "mengonfirmasi jika banyak pernyataan dalam tuduhan Peiter kepada Twitter tidak konsisten dan tidak akurat".

'Tindakan yang salah' atasi perubahan iklim

Sebuah laporan dari 'World Meteorogical Organization' (WMO) mengatakan dunia "mengambil tindakan yang salah" untuk mengatasi perubahan iklim.

Senada dengan ini, laporan 'United in Science' juga mengatakan konsentrasi gas rumah kaca terus bertambah di atmosfer.

"

"Gelombang panas di Eropa. Banjir besar di Pakistan ... bencana alam sebesar ini tidak ada yang alami," kata Sekretaris Jendral PBB António Guterres.

"

Meski jumlah emisi sempat menurun di tengah 'lockdown' COVID-19, kondisinya sekarang sudah meningkat jauh dibandingkan sebelum pandemi.

Sekian untuk Dunia Hari Ini. Silakan menyimak berita lainnya di ABC Indonesia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI