'Nyanyian' Effendi Simbolon di DPR: Usul Sri Mulyani Dicopot, Senggol Prabowo, Dukung Puan Jadi Presiden

Rabu, 14 September 2022 | 13:27 WIB
'Nyanyian' Effendi Simbolon di DPR: Usul Sri Mulyani Dicopot, Senggol Prabowo, Dukung Puan Jadi Presiden
Effendi Simbolon (Antara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Effendi Simbolon sedang memicu kemarahan Tentara Nasional Indonesia (TNI) buntut dari "nyanyiannya". Anggota Komisi I DPR RI itu nekat menyebut TNI seperti gerombolan ormas. Alhasil, ia banjir kecaman dari anggota TNI yang menuntutnya segera meminta maaf.

Sosok Effendi Simbolon sendiri memang dikenal cukup blak-blakan dalam memberikan pernyataannya. Sepanjang menjadi anggota dewan, ia cukup sering memberikan kritikan hingga pernyataan yang menjadi sorotan.

Di antaranya mengusulkan Sri Mulyani dicopot dari jabatan Menteri Keuangan, senggol Prabowo, hingga mendukung Puan Maharani jadi presiden karena memiliki bobot bibit bebet  cucu Presiden Soekarno.

Mengenai Sri Mulyani, Effendi Simbolon pernah menyarankan agar Presiden Jokowi agar mengganti jabatan Menteri Keuangan itu. Hal ini disampaikanya dalam diskusi Polemik bertajuk  "100 Hari Kabinet Jokowi-Maruf" di Hotel Ibis Tamarin, Jakarta, Sabtu (8/2/2020) silam.

Effendi menilai, saat itu Indonesia masih defisit anggaran yang hampir mencapai Rp 400 triliun. Berdasarkan data, Kementerian Keuangan mencatat defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2019 tembus Rp 353 triliun. Defisit tersebut mencapai 2,2 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).

Ia menyebut salah satu faktor terhambatnya lanjut pertumbuhan karena likuiditas. Oleh sebab itu, kata Effendi, Jokowi perlu mengganti Sri Mulyani demi 'kesegaran' kondisi pasar khususnya di sektor keuangan. 

Tak hanya Sri Mulyani, Effendi juga pernah menyenggol Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. Ini karena Prabowo selalu sbsen dalam rapat kerja dan rapat dengar pendapat di Komisi I DPR selama hampir satu tahun. 

Terlebih, alasan ketidakhadiran yang selalu digunakan Prabowo adalah sedang mengikuti rapat terbatas dengan Presiden Jokowi. Seperti halnya pada RDP hari Senin (31/5/2021).

Saat itu, Prabowo lebih memilih menghadiri rapat terbatas di Istana ketimbang ke Komisi I DPR. Padahal, menurut Effendi rapat dengan Komisi I juga sama pentingnya.

Baca Juga: Memicu Kemarahan Prajurit, Effendi Simbolon Meminta Maaf Secara Langsung kepada Panglima TNI

"Katanya ada rapat terbatas di Istana. Selalu alasannya itu melulu, tuman itu kebiasaan kayak begitu," kata Effendi di kompleks DPR.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI