Suara.com - Presiden Joko Widodo telah membentuk tim khusus untuk menangani serangan peretas Bjorka.
Anggota Komisi Pertahanan DPR dari Fraksi Golkar Dave Akbarshah Fikarno berharap tim itu segera dapat menunjukkan hasil kerja mereka.
Pelaku dan motifnya diharapkan Dave segera terungkap.
"Presiden sudah bertindak dengan tepat untuk membentuk tim reaksi cepatnya. Di sini yang kita tunggu rancangan kerjanya apa. Karena namanya tim reaksi cepat, berarti dalam satu hari satu minggu, satu bulan sudah harus ada hasilnya," kata Dave, Rabu (14/9/2022).
"Harus sudah diketemukan titiknya, di mana, siapa pelakunya, bagaimana cara mengatasinya. Jangan terus-menerus terjadi. Bisa dibilang ini kan dalam beberapa bulan terakhir seringkali, hampir tiap minggu, tiap bulan pasti ada data-data yang dibocorkan hacker A, hacker B, hacker C, semuanya bisa dari mana-mana."
Dave mengatakan bahwa dia tidak mengetahui darimana peretas Bjorka dan apa motif aksinya membobol data dan menyebarkan ke dunia maya.
"Kalau karakter Bjorka ini kita nggak tahu. Saya nggak tahulah secara pribadi apakah dia berasal di Indonesia atau dari luar atau dia ini apakah motif politik lainnya atau ada agenda terpisah atau untuk mengungkapkan kelemahan-kelemahan dari sistem jaringan pengamanan kita," kata Dave.
Bjorka telah teridentifikasi
Beberapa saat yang lalu dalam konferensi pers di Jakarta, Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD mengatakan Bjorka telah teridentifikasi oleh Badan Intelijen Negara dan Polri.
Baca Juga: Tahun 2022, Pembunuhan Munir Kadaluarsa Bjorka Justru Mengusik Kasusnya
"Sampai sekarang ini, memang gambaran-gambaran pelakunya sudah teridentifikasi dengan baik oleh Badan Intelijen Negara dan Polri; tetapi belum bisa diumumkan gambaran-gambaran siapa dan di mananya itu. Kami sudah punya alat untuk melacak itu semua," kata Mahfud.