Suara.com - Nama Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo terseret kasus pegiat media sosial, Eko Kuntadhi yang disebut menghina Ustadzah Imaz Fatimatuz Zahra atau akrab disapa Ning Imaz dari Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur.
Pasalnya Eko Kuntadhi sendiri merupakan Ketua Umum Ganjarist atau pendukung Ganjar Pranowo.
Sentilan terhadap Ganjar terkait kasus Eko Kuntadhi dibunyikan oleh PAS GP Ansor Gamping, melalui akun Twitternya @PACAnsorGamping pada Selasa (13/9/2022).
"Bapak @ganjarpranowo ini lho bocahe panjenengan, Ketua Ganjarist si @_ekokuntadhi sudah kelewat batas kurang ajar!" tulis akun Twitter Ansor Gamping.
Baca Juga: Beraninya Sama Emak-emak, PNS Arogan Tendang Pemotor Wanita hingga Nyusruk di Aspal
"Narasinya menyerang tokoh NU, Ning Imaz Fatimatuz Zahra, putri KH Kholiq Ridlwan Lirboyo. Sudah saatnya orang seperti ini dikeluarkan dari barisan panjenengan," imbuhnya.
Lebih lanjut, akun Ansor Gamping menyebutkan baha jika barisan Ganjar masih diisi oleh orang seperti Eko Kuntadhi maka perlu segera ditendang.
"Jika barisan panjenengan pak @ganjarpranowo diisi uwuh-uwuh (sampah) macam @_ekokuntadhi @jagalkadrun1312 @justinkanya dan rombongannya, sudah deh pak ambyar!" lanjut Ansor Gamping.
"Mereka ini sok-sokan nasionalis tapi kelakuane bikin horeg negeri ini. Tendang saja pak," tambahnya.
Kronologi Kontroversi Eko Kuntadhi
Kasus Eko Kuntadhi bermula dari cuitan di twitter yang mengunggah potongan video Ning Imaz. Ning sendiri adalah gelar atau panggilan kehormatan untuk putri kyai di pesantren (Gus jika laki-laki).
“Tolol tingkat kadal. Hidup kok cuma mimpi selangkangan,” bunyi caption yang ada dalam video unggahan Eko Kuntadhi itu.
Postingan Eko Kuntadhi yang merendahkan itu tak ayal menuai reaksi dari aktivis NU. Di antaranta Rais Syuriyah Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Australia-New Zealand Nadirsyah Hosen alias Gus Nadir.
Gus Nadir sampai memberitahu ke Eko Kuntadhi bahwa sosok dalam video yang dia posting itu dalah Ning Imaz dari Ponpes Lirboyo, pesantren ternama di Jawa Timur.
Ia pun menasehati, sah-sah saja jika Eko tak sependapat dengan Ning Imaz soal materi yang disampaikannya dalam video itu. Namun seharusnya tidak perlu melabeli dengan kata-kata tolol yang nadanya merendahkan.