Putin dan Xi Jinping akan Bahas Perang Ukraina saat Bertemu di Uzbekistan Pekan Ini

Diana Mariska Suara.Com
Rabu, 14 September 2022 | 12:34 WIB
Putin dan Xi Jinping akan Bahas Perang Ukraina saat Bertemu di Uzbekistan Pekan Ini
Presiden China, Xi Jinping, dan Presiden Rusia, Vladimir Putin, pada tahun 2014. (ALEXEI NIKOLSKY / RIA-NOVOSTI / AFP)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Perang Ukraina disebut akan menjadi fokus diskusi Presiden China, Xi Jinping, dan Presiden Rusia, Vladimir Putin, yang akan bertemu di Uzbekistan pekan ini.

Seperti diberitakan BBC, Kremlin mengatakan bahwa selain membahas isu tersebut, kedua pemimpin negara juga akan membahas “topik internasional dan regional” lainnya.

Seperti dikabarkan sebelumnya, keduanya akan bertemu ketika menghadiri pertemuan Dewan Kepala Negara Organisasi Kerjasama Shanghai (SCO) yang ke-22 dari Rabu hingga Jumat di kota Samarkand, Uzbekistan.

Pertemuan ini akan menjadi kunjungan kerja pertama Xi ke luar negeri sejak dimulainya pandemi Covid-19 pada akhir 2019 di negaranya.

Putin juga akan bertemu dengan pemimpin India, Pakistan, Turki, dan Iran. Namun, juru bicara kebijakan luar negeri Kremlin, Yuri Ushakov, mengatakan pertemuan sang presiden dengan Xi “sangat penting”.

China dan Rusia disebut berniat untuk menjadikan KTT SCO sebagai alternatif atau bahkan tandingan bagi kelompok-kelompok multilateral di dunia barat.

Pemerintahan Xi sendiri masih melanjutkan usaha melawan COVID-19 dengan menerapkan kebijakan lockdown di beberapa kota demi meraih target nol kasus.

Terakhir kali Xi melakukan kunjugan luar negeri adalah pada Januari 2020 ketika ia mengunjungi Myanmar – beberapa hari sebelum lockdown pertama diterapkan di kota Wuhan.

Sementara itu, Putin sebelumnya mengadakan pertemuan dengan pemimpin Turki dan Iran pada bulan Juli.

Di tahun 2022, Xi dan Putin sudah bertemu di Olimpiade Musim Dingin Beijing yang digelar bulan Februari lalu. Setelah pertemuan itu, kedua presiden mengeluarkan pernyataan yang menegaskan bahwa persahabatan kedua negara “tidak memiliki batas”.

Beberapa ahli mengatakan keputusan Xi untuk pergi ke luar China di tengah berbagai tantangan dalam negeri, seperti lockdown berkepanjangan dan ekonomi nasional yang goyah, menunjukkan kepercyaan diri akan kepemimpinannya.

Analis juga memprediksi bahwa Xi aka kembali terpilih untuk masa jabatan ketiga pada Kongres Partai Komunis China yang akan digelar bulan Oktober.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI