Rasuna Said kemudian bebas dari penjara di tahun 1934. Saat itu, ia mengawali karier jurnalistiknya dan menulis jurnal untuk sebuah perguruan tinggi bernama Raya.
Selang beberapa tahun, Rasuna Said berhasil membuka lebih banyak sekolah perempuan dan kerap berbicara atas nama berbagai kelompok wanita muslim.
Atas perjuangannya dalam pergerakan kemerdekaan dan menjunjung tinggi keadilan bagi perempuan Indonesia, Rasuna Said diberi gelar sebagai pahlawan. Ia menjadi tokoh wanita kesembilan yang menerima kehormatan itu.
Bentuk penghormatan lain kepada Rasuna Said, namanya dipakai untuk nama sebuah jalan di Jakarta, Padang, dan Payakumbuh. Sementara di Jakarta, nama Rasuna Said juga digunakan untuk sejumlah bangunan, seperti apartemen dan stasiun.
Kontributor : Xandra Junia Indriasti