Suara.com - Satu planet berbatu di luar sistem Tata Surya kita yang mungkin bisa mendukung kehidupan telah ditemukan oleh tim saintis internasional, termasuk ilmuwan-ilmuwan dari Universitas Birmingham, Inggris.
Planet yang dikenal dengan nama SPECULOOS-2c tersebut berukuran sekitar 40% lebih besar dari Bumi.
Temperatur di permukaan SPECULOOS-2c membuat para saintis meyakini bahwa planet ini bisa dihuni oleh manusia, karena semestinya tidak membuat air menguap atau membeku.
Dengan kata lain, di permukaan planet ini, air dalam bentuk cair bisa dipertahankan.
Baca Juga: Debu Berusia Lebih Tua dari Tata Surya, Ditemukan di Asteroid Ryugu
Baca juga:
- Peta materi gelap mengungkap misteri alam semesta, sekaligus bisa runtuhkan teori Albert Einstein
- Ditemukan objek 'misterius dan menakutkan' di galaksi Bimasakti, lepaskan energi radio setiap 18 menit
- Lubang hitam: Para astronom ungkap gambar pertama 'monster' Bima Sakti, apa yang membuatnya luar biasa?
- Teleskop James Webb memotret gambar galaksi terjauh yang penuh warna
"Ukurannya lebih besar Bumi, sekitar 40% lebih besar. Temperatur di permukaan planet ini bisa mendukung air dalam bentuk cair, yang berarti planet ini punya potensi bisa dihuni," kata Georgina Dransfield, salah satu anggota tim ilmuwan yang menemukan SPECULOOS-2c dalam wawancara dengan BBC.
Amaury Triaud, guru besar eksoplanetologi di Universitas Birmingham, yang terlibat aktif dalam proyek penemuan planet ini menjelaskan zona yang bisa dihuni adalah konsep di mana satu planet punya kondisi atmosfer dan geologi yang mirip dengan Bumi.
"Zona yang bisa dihuni ini semestinya bisa mendukung keberadaan air dalam bentuk cair selama miliaran tahun," tambah Triaud.
Ada beberapa yang bisa dihuni
Lokasi SPECULOOS-2c sekitar 100 tahun cahaya dari Bumi. Dalam astronomi, satu tahun cahaya setara dengan 9,4 triliun kilometer.
Baca Juga: Rahasia Besar Tata Surya yang Menakjubkan
Sejauh ini, tidak banyak informasi yang didapat tentang SPECULOOS-2c, di luar ukurannya dan lamanya planet ini mengelilingi mataharinya, dikenal dengan LP 890-9, yaitu 8,5 hari.
Tim ilmuwan berharap teleskop ruang angkasa James Webb akan membantu para saintis mengungkap atmosfer dan kandungan planet ini.
Mengomentari penemuan SPECULOOS-2c, Beth Miller dari University of Edinburgh kepada New Scientist mengatakan, fakta bahwa planet ini berada cukup dekat dengan mataharinya bisa membuat potensi dihuni menjadi lebih kecil, karena semakin dekat ke matahari yang dikelilingi, berarti planet tersebut menerima radiasi yang sangat kuat.
Di kalangan para ilmuwan, sejauh ini ada beberapa planet di luar sistem Tata Surya yang berpotensi mendukung kehidupan.
Di antaranya adalah LP 890-9b dan TRAPPIST-1e yang ditemukan pada 2016.