"Bisa diambil dan dilihat di Wikipedia (Google), di sampul belakang buku-buku saya, di LHKPN KPK. Data pribadi saya terbuka, tak perlu dibocorkan," tabahnya.

Cuitan Ismail Fahmi soal respons Mahfud MD tersebut sontak mengundang berbagai respons dari warganet.
"Ntar kalau bener-bener digempur sama Bjorka ahli IT pecatan baru blangsak semua," komentar warganet.
"Bukankah kita masih ingat bagaimana awal Corona Virus, ada goyang ubur-ubur, ada nasi kucing. Respon terhadap preevent masih selalu menganggap sepele," imbuh warganet lain.
"Mungkin data pribadi itu baru permulaan. bagi beberapa pejabat yang mengaku 'berjalan lurus' mungkin enggak ambil pusing, tapi yang panikan mesti banyak to pak," tambah lainnya.
"Banyak pejabat kayak gini, terlalu banyak statement isinya kosong. Diam lebih baik. Beresin masalahnya dalam senyap, atau Lebih baik diam saja lah," tulis warganet di kolom komentar.
"Artinya si bapak tidak perduli keamanan dan kerahasiaan data," timpal lainnya.
Saat berita ini dibuat, cuitan tersebut telah disukai ribuan kali dengan puluhan komentar dari warganet.