Suara.com - Pancasila mengandung nilai universal sehingga dapat digunakan oleh seluruh bangsa di dunia, terutama untuk menyelesaikan masalah perdamaian, kata Presiden ke-5 Republik Indonesia Megawati Soekarnoputri.
"Semua bangsa tentu dengan kehendak dan kepentingan internalnya juga. Tapi, responnya dengan Pancasila sangat positif karena di tiap lima sila itu mereka selalu ada kekaguman dari sila pertama sampai lima sehingga saya kira ini sebetulnya universal, dapat dipergunakan oleh dunia," kata Megawati dalam keterangan tertulis, hari ini.
Pernyataan Megawati disampaikan untuk merespons negara lain mengenai ide Pancasila untuk perdamaian dunia dan dia mengatakan responsnya bagus.
Pada Kamis (15/9/2022), Megawati dijadwalkan menjadi pembicara kunci pada acara Jeju Forum for Peace and Prosperity di Korea Selatan. Menurut informasi, ada sekitar 2.000 orang peserta yang hadir di Jeju Forum ke-17 ini.
Baca Juga: 5 Fakta Ketua DPRD Lumajang Mengundurkan Diri karena Tak Hafal Pancasila, Diapresiasi Publik
Sejumlah tamu penting dari berbagai negara dijadwalkan ikut hadir dan menyampaikan materi pada acara ini. Selain menyampaikan pidato, Megawati akan membagikan buku Pancasila, Dasar Negara Indonesia dalam bahasa Inggris.
"Saya diundang untuk jadi keynote speaker karena saya selalu mengatakan bahwa Indonesia, alhamdulillah, punya Pancasila yang sebenarnya itu sangat bisa dipergunakan oleh seluruh bangsa di dunia, terutama dari sisi masalah perdamaian," kata Megawati yang saat ini sudah berada di Jeju.
Megawati mengatakan bahwa acara ini merupakan ketiga kalinya dia hadir di Korea Selatan untuk berbicara di forum perdamaian.
Selain di Jeju Forum ke-17 tahun ini, Megawati juga pernah menjadi pembicara di forum yang sama tahun 2017 dan DMZ International Forum on the Peace Economy tahun 2019.
Semasa menjabat Presiden RI dan usai menjabat, Megawati pun tercatat beberapa kali berkunjung ke Pyongyang, Korea Utara, untuk membawa pesan perdamaian.
Megawati mengungkapkan bahwa dirinya memiliki hubungan dekat dengan Korea Selatan dan Korea Utara. Kedua negara itu bagi Megawati ibarat keluarga.
"Sangat dekat karena pemimpin-pemimpin yang ada di Korut dan Korsel itu sangat menginginkan saya untuk menjadi special envoy antara kedua keluarga, kalau saya bilangnya keluarga,” kata Megawati.